Duh! Cincin itu sekarang ada dijari kelingkingnya. Duh! Gimana ntar kalau orang-orang melihatnya memakai cincin wanita di jari kelingkingnya? Duh malu bangettt...
Tapi tunggu dulu. Nicko melihat bayangan Septya mendatanginya. Tapi aneh! Septya memakai gaun putih dengan setangkai mawar ditangannya, Padahal biasanya Septya lebih suka memakai Tshirt dan celana jins!
Sayup-sayup Nicko mengingat beberapa saat sebelum dia menghentikan mobilnya, dia mendapat kabar dikawasan Kemang terjadi ledakan bom mobil high explosive. Lokasinya tepat disamping kafe Septya.
Kini Septya tepat berada didepannya, dan kemudian membelai rambutnya sambil tersenyum tanpa bicara. “Happy birthday sweetheart” kata Nicko sambil meloloskan cincin dikelingkingnya lalu memasukkannya ke jari manis Septya. Septya terpana melihat cincin itu, lalu memeluk Nicko dan membisikinya sesuatu. Suara itu seperti bergumam, tetapi Nicko tahu artinya.
Kini Septya berbaring disisi Nicko sambil berpegangan tangan. Damai sekali saat ini. Tiada kata yang terucap, sebab ribuan kata yang tersedia tiada mampu untuk merefleksikan kedamaian di fajar september, ketika cahaya kemerah-merahan tampak dilangit menjelang sang surya terbit di ufuk timur.
Reinhard Freddy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H