Mengingat adalah cara menuju ketentraman.
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".
Dzikir atau mengingat adalah pekerjaan hati. Dan hati adalah pemimpin layak nya jendral di suatu negeri yang mengendalikan pasukan untuk mengamankan stabilitas negara.
Apa yang di dzikir kan oleh hati akan menjadi materi yang akan menjadi sumber kebijakan fikiran menjadi sikap, kebiasaan dan pola fikir.
Tatkala yang di dzikir kan oleh hati kebesaran dzat yang maha pengasih maka setiap sikap dan pola fikir yang akan direfleksikan akan penuh welas asih.
Tatkala yang di dzikir kan oleh hati adalah kebesaran dzat yang maha pemaaf maka setiap sikap dan pola fikir yang akan di refleksikan akan penuh maaf dan menerima.
Namun jika yang di dzikir kan oleh hati adalah ke angkuhan ke sombongan maka yang akan timbul dari sikap dan pola fikir adalah arogansi keangkuhan dan kesombongan.
Jika Allah yang bertahta dalam hati seorang hamba maka setiap hembusan nafas dan gerak langkah adalah sifat-sifat Nya yang agung. Tidak akan ada kerusuhan, kegaduhan yang di sebabkan oleh setiap langkah seorang hamba karena ia telah berhasil terhindar dari sifat-sifat tercela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H