Berdasarkan serangkaian proses yang sudah dijalani baik melalui USG, X.Ray, dan lainnya RS Pusat mendiagnosa bahwa bayi mengalami "stenosis deodenum". Stenosis duodenum merupakan penyempitan pada duodenum yang menyebabkan obstruksi pada duodenum. penyempitan menyebabkan obstruksi yang tidak lengkap sehingga menghalangi jalannya makanan dari lambung menuju usus untuk dicerna. Ini menyebabkan keluarnya cairan empedu.
Jadi muntahan hijau yang terjadi pada bayi adalah cairan empedu, begitu penuturan para ahli. satu-satunya jalan agar bayi sembuh adalah dengan jalur operasi. selama bayi belum melakukan operasi, satu-satunya cara agar bayi bisa bertahan adalah dengan memasukkan cairan infus ke dalam tubuhnya, mengingat jalan makanan bayi yang tidak bisa dimasuki atau dicerna dengan baik.
Selain itu, Para ahli melakukan penyedotan keluar cairan yang terperangkap di perut bayi (cairan hijau), hingga dilakukanlah pembedahan (operasi). Operasi ini dilakukan untuk menyambung bagian duodenum sebelum dan setelah sumbatan, agar kontinuitas saluran duodenum kembali normal. Pada stenosis duodenum itu sendiri, gejala yang dialami bayi berbeda-beda. ada yang memang sejak lahir bayi tidak bisa BAB, tapi ada juga yang bisa.Â
Berikut gejala yang terjadi pada si bayi:
Mengeluarkan muntah dengan warna yang kehijauan. Ini bisa terjadi berulang kali, meskipun bayi tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman apapun selama beberapa jam.Â
Rewel, dan tidak bisa ditenangkan
Mata tajam menghadap keatas
Ada bayi yang Tidak mengalami buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).Â
bila ada ibu-ibu diluar sana yang mendapati gejala seperti ini, segera bawa ke RS untuk segera ditangani. karena penanganan yang lebih cepat akan lebih cepat pula untuk ditindak.
Alhamdulillah si bayi kini sehat dan bisa makan seperti biasa.Â
salam sejahtera untuk orangtua strong.