Popularitas Drama Korea, drakor  menduduki peringkat atas pada beberapa tahu terakhir. Menurut survei tahun 2023 yang dilakukan di 26 negara di seluruh dunia, sekitar 41 persen responden menyatakan bahwa drama Korea (K-drama) sangat populer di negara mereka tahun itu. Secara keseluruhan, sekitar 68 persen responden merasa bahwa K-drama secara umum populer bahkan di luar kalangan penggemar setia.
Pasalnya, drama korea ini disajikan dengan situasi yang mendetail sehingga penonton seakan-akan turut serta di dalam cerita drama tersebut. Terdapat berbagai macam genre yang ditawarkan mulai dari romansa, action, sejarah, thriller, dan masih banyak lagi. Selain itu, drama korea juga mudah di akses melalui media massa seperti aplikasi streaming, smart TV, dan media sosial. Hal tersebut rupanya dapat mempengaruhi kebiasaan negatif yaitu waktu produktif berkurang, ketertarikan pada budaya luar, berkurangnya minat untuk sosialisasi, menimbulkan rasa malas, kecanduan dan jika berlebihan dapat menimbulkan halusinasi.
Sebagian masyarakat mengira hanya implikasi negatif yang di dapat ketika menonton drama korea. Bagi para penonton setia sebetulnya cukup selektif perihal memilah genre drama yang akan ditonton. Drama Korea pun dibuat tidak hanya untuk menghibur saja tapi juga memiliki berbagai maksud yang ingin disampaikan baik itu informasi maupun pelajaran hidup yang tersaji di dalam sebuah drama Korea dan dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat yang menontonnya. Sebagai contoh, drama Korea dengan tema kedokteran memberikan banyak informasi dan pengetahuan baru tentang istilah-istilah dunia kesehatan yang tentu saja tidak banyak diketahui oleh masyarakat biasa yang menonton drama tersebut, selain itu juga drama Korea dengan tema hukum juga memberikan masyarakat pengetahuan secara tidak langsung ketika menonton drama.
Bagi remaja drama korea menjadi sarana pelepas penat serta merefresh pikiran dengan budget yang ramah bagi penntont. Melalui penyampaian pesan oleh para actor penonton dapat mengekspresikan emosi yang beberapa tak dapat diungkapkan secara langsung. Sehingga penonton dapat mengekspresikan berbagai emosi serta kepuasan emosional setelah menonton drama.
Oleh karena itu, implikasi drama korea tidak selalu dikaitkan dengan suatu kebiasaan atau tayangan yang bersifat negatif. Namun dalam implementasinya disesuaikan serta filter yang lebih dalam memilih drama yang akan ditonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H