Mohon tunggu...
Tito Budiarso
Tito Budiarso Mohon Tunggu... -

Sebesar Impian Anak-anak Kecil

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koruptor Kakap Fuad Bawazier, Licin bagai Belut

9 Mei 2014   19:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="297" caption="Sumber: blogspot.com"][/caption]

Pada April 2001, Presiden Abdurrahman Wahid memerintahkan Jaksa Agung Marzuki Darusman untuk menangkap koruptor kelas kakap Fuad Bawazier. Marzuki diberi batas waktu untuk menangkap Fuad tanggal 15 dan 21 April 2001. Namun penangkapan terhadap Fuad tidak pernah dilakukan, Fuad lolos dari jerat hokum sampai saat ini.

Lolosnya Fuad dari jerat hukum tak lepas dari kelihaiannya dalam berpolitik, juga dibantu oleh kedekatannya dengan keluarga Cendana. Jaksa Agung Marzuki Darusman sendiri merupakan kader terbaik partai Golkar yang memiliki hubungan baik dengan mantan Menteri Keuangan di masa Orba tersebut. Perintah Presiden Gus Dur untuk menangkap koruptor kelas kakap yang sudah lama menjadi incaran itu akhirnya tidak pernah benar – benar dilakukan.

Fuad Bawazier yang merupakan musuh bebuyutan Gus Dur tersebut merupakan politikus ulung. Fuad adalah kroni keluarga Soeharto dan sangat dekat dengan Siti Hardiyanti Roekmana alias Tutut. Semasa menjabat Menteri Keuangan di era pemerintahan Presiden Soeharto, Fuad Bawazier berperan mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia – BLBI sebesar Rp 144,5 triliun.

Bahkan saat menjabat Dirjen Pajak, Fuad Bawazier berperan membebaskan pajak PT Timur Nasional yang merupakan milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Fuad terlibat dalam penggelapan pajak yang merugikan Negara senilai miliaran rupiah.

Makanya tidak heran Fuad Bawazier lewat Fraksi Reformasi di DPR/MPR saat itu, sangat getol bersuara untuk menjatuhkan Presiden Abdurrahman Wahid. Ketika Gus Dur jatuh, maka kasus korupsinya pun turut ternggelam. Sampai sekarang kasus tersebut belum pernah dibuka kembali oleh penegak hukum.

Fuad Bawazier yang saat ini menjabat Ketua DPP Hanura merupakan politikus ulung, hal itu tidak bisa dipungkiri. Fuad seperti bunglon, sangat lihai menyatukan diri dengan keadaan. Di era Soeharto, dirinya menjadi Menteri Keuangan.

Ketika Amien Rais muncul melawan Soeharto, dalam waktu cepat ia bisa menjadi orang dekat Amien Rais. Saat Gus Dur dicalobkan sebagai Presiden, Fuad juga dapat menjadi tokoh penting dalam Poros Tengah. Dan ketika posisi Gus Dur digoyang, Fuad pula yang paling getol bersuara.  Karena kelihaiannya tersebut, Fuad mendapat gelar “the man of all season”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun