Jika berbicara soal pariwisata, mungkin Bojonegoro bukan destinasi pertama yang terlintas di benak banyak orang.Â
Namun, siapa sangka daerah yang lebih dikenal sebagai penghasil minyak dan gas ini menyimpan potensi wisata halal yang belum banyak digarap secara optimal?Â
Salah satunya adalah Masjid An Nahda, sebuah kawasan yang berpeluang besar menjadi ikon wisata halal di Bojonegoro.
Tapi sebelum jauh membahas Masjid An Nahda, mari kita luruskan dulu: apa sih wisata halal itu? Jangan buru-buru membayangkan tempat wisata yang hanya bisa dikunjungi oleh umat Islam saja.Â
Wisata halal bukan soal eksklusivitas agama, melainkan soal bagaimana destinasi wisata menyediakan fasilitas yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta lingkungan yang nyaman bagi wisatawan Muslim maupun non-Muslim yang menghargai konsep tersebut.
Mengapa Bojonegoro Butuh Wisata Halal?
Bojonegoro memiliki akar budaya yang kuat dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut data BPS tahun 2023, lebih dari 95% penduduk Bojonegoro adalah Muslim.Â
Selain itu, dengan semakin berkembangnya tren wisata halal di Indonesia---bahkan di dunia---menjadi logis jika Bojonegoro mulai menggarap sektor ini secara serius.
Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia. Ini menunjukkan bahwa peluangnya sangat besar.Â
Jika kota-kota lain seperti Lombok, Padang, dan Aceh sudah lebih dulu menancapkan namanya sebagai destinasi halal, mengapa Bojonegoro tidak ikut ambil bagian?