Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hikmah Isra Mikraj dan Filosofi Shalat Lima Waktu: Mengurai Makna di Balik Perjalanan Spiritual Rasulullah

27 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah Isra Mikraj Rasulullah| www.detik.com

Sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, Isra Mikraj tak hanya menjadi bukti mukjizat Rasulullah, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi umat Muslim untuk memahami makna shalat lima waktu. Dalam perjalanan ini, Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan naik ke Sidratul Muntaha (Mikraj). Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan sebuah pengalaman spiritual yang mengandung hikmah mendalam.

Isra Mikraj: Lebih dari Sekadar Kisah Spektakuler

Dalam satu malam, Rasulullah mengalami perjalanan yang secara logika sulit diterima oleh akal manusia. Namun, Isra Mikraj sejatinya bukan hanya tentang membuktikan keajaiban Allah. Di balik kisah spektakuler ini, ada pesan penting: bahwa Allah menghendaki manusia untuk merenungkan betapa kecilnya dunia dibandingkan kebesaran-Nya.

Ketika Rasulullah mencapai Sidratul Muntaha, beliau menerima perintah shalat langsung dari Allah tanpa perantara. Tidak seperti ibadah lain yang diturunkan melalui malaikat Jibril, shalat memiliki keistimewaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat sebagai sarana komunikasi langsung antara manusia dengan Tuhannya.

Shalat Lima Waktu: Filosofi di Balik Penjadwalan

Shalat lima waktu---Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya---bukan hanya soal rutinitas ibadah. Ada filosofi mendalam yang terkandung di dalamnya.

1. Subuh: Memulai Hari dengan Harapan

Subuh adalah waktu ketika gelap mulai berganti terang. Filosofinya jelas: setiap hari adalah awal baru. Dalam suasana pagi yang sunyi, shalat Subuh mengingatkan manusia untuk memulai hari dengan niat baik dan energi positif. Penelitian psikologi juga menunjukkan bahwa memulai hari dengan refleksi spiritual dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan.

2. Zuhur: Istirahat di Tengah Kesibukan

Zuhur jatuh di pertengahan hari, saat manusia sibuk bekerja atau beraktivitas. Shalat ini mengajarkan pentingnya mengambil jeda untuk kembali mengingat Allah. Dalam perspektif kesehatan, jeda ini sejalan dengan konsep "mindful break" yang terbukti mengurangi stres dan meningkatkan fokus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun