Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berhenti Menjadi Orang yang Menyebalkan, Sebuah Panduan Bertahan Hidup Sosial

27 Januari 2025   15:57 Diperbarui: 27 Januari 2025   15:57 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berhenti Menjadi Menyebalkan - www.klikdokter.com

Kita semua pernah bertemu dengan seseorang yang menyebalkan. Mungkin mereka terlalu keras, terlalu suka mengatur, atau bahkan terlalu suka mencari perhatian. Tapi pernahkah kita bercermin dan bertanya, "Apakah saya termasuk dalam kategori orang menyebalkan itu?" Kalau jawabanmu adalah "tidak yakin," maka selamat! Kamu membaca esai yang tepat.

Menyebalkan Itu Apa, Sih?

Kita mulai dari definisi. Menurut KBBI, "menyebalkan" adalah sesuatu yang membuat orang merasa jengkel atau kesal. Tapi definisi ini terlalu umum. Di dunia nyata, menyebalkan itu lebih kompleks. Orang yang menyebalkan bukan hanya mereka yang berkata kasar atau egois, tetapi juga mereka yang, tanpa sadar, membuat orang lain merasa tidak nyaman. Misalnya, terlalu sering memotong pembicaraan, menganggap semua topik harus tentang dirinya, atau senang mengkritik tanpa solusi.

Sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah platform karier global menemukan bahwa 65% responden merasa memiliki rekan kerja yang menyebalkan di kantor. Karakteristiknya? Terlalu suka mengontrol, sering bergosip, dan tidak mendengarkan pendapat orang lain. Ini menunjukkan bahwa sifat menyebalkan sangat mungkin kita temui, bahkan di tempat yang mengharuskan profesionalisme tinggi.

Mengapa Orang Menyebalkan?

Nah, sebelum kamu merasa jadi korban orang menyebalkan, penting untuk memahami akar masalahnya. Kenapa orang bisa menyebalkan? Ada beberapa alasan:

  1. Ketidaksadaran
    Banyak orang tidak sadar bahwa mereka menyebalkan. Mereka merasa apa yang mereka lakukan adalah normal atau bahkan benar. Contoh, seseorang yang terus-menerus memotong pembicaraan mungkin berpikir dia hanya antusias.

  2. Kebutuhan Akan Pengakuan
    Sebagian orang bersikap menyebalkan karena ingin diakui. Mereka merasa perlu menjadi pusat perhatian agar merasa dihargai.

  3. Pengaruh Lingkungan dan Kebiasaan
    Lingkungan tempat seseorang tumbuh juga berpengaruh. Jika sejak kecil seseorang dibesarkan di lingkungan yang cuek atau keras, perilaku tersebut bisa terbawa hingga dewasa.

  4. Kurangnya Kecerdasan Emosional
    Menurut Daniel Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri serta orang lain. Orang yang menyebalkan biasanya memiliki kelemahan di aspek ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun