Selain itu, diet ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, obesitas, dan bahkan depresi.
Mengapa bisa begitu? Jawabannya ada pada kombinasi nutrisi yang luar biasa. Minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung.Â
Ikan seperti salmon dan sarden menyediakan asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi peradangan. Sementara itu, sayur dan buah membawa antioksidan yang membantu melawan radikal bebas.
Lebih jauh lagi, pola makan ini juga mendukung kesehatan otak. Penelitian dari University of Edinburgh menunjukkan bahwa Diet Mediterania dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut.Â
Ini mungkin karena pola makan ini membantu menjaga pembuluh darah tetap sehat, termasuk yang menuju otak.
Apakah Ini Diet atau Gaya Hidup?
Namun, Diet Mediterania bukan hanya soal apa yang Anda makan, melainkan bagaimana Anda makan. Di negara-negara Mediterania, makanan dinikmati bersama keluarga atau teman, dengan suasana santai dan penuh kebahagiaan.Â
Hal ini berbeda dengan kebiasaan modern yang sering kali makan terburu-buru atau sambil bekerja. Proses makan yang santai ini dipercaya membantu pencernaan dan mengurangi stres, dua faktor penting dalam menjaga kesehatan.
Kritik dan Tantangan
Meski banyak manfaatnya, Diet Mediterania bukan tanpa tantangan. Salah satu kritik yang sering muncul adalah soal biaya.Â