Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang yang Membenci Bayangannya

16 Januari 2025   12:01 Diperbarui: 16 Januari 2025   12:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bijak Ketika Bercermin | www.bernas.id

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang benci pada bayangannya sendiri? Mungkin tidak secara literal, karena siapa pun yang berpikir untuk memaki bayangannya di jalan raya pasti sudah perlu konsultasi dengan ahli jiwa. Namun, ada orang-orang yang secara metaforis memendam kebencian pada "bayangan" mereka---sesuatu yang tak bisa mereka hindari, meski tak jarang mereka berusaha untuk menutupinya.

Bayangan kita, seperti yang kita tahu, adalah cerminan diri kita yang senantiasa mengikuti kemanapun kita pergi. Tapi, bayangan ini, dalam konteks yang lebih dalam, bisa jadi simbol dari apa yang tidak kita sukai tentang diri kita sendiri. Ada yang membenci bayangannya karena merasa terjebak oleh masa lalu yang buruk, atau tak bisa menerima perubahan yang terjadi pada tubuh atau pikiran mereka. Ironisnya, justru dengan menghindar dari bayangannya, mereka semakin terperangkap.

Bayangan: Sebuah Cermin Tanpa Filter

Mungkin kita pernah mendengar pepatah, "Apa yang kamu benci dari orang lain adalah bayangan dari ketidaksukaanmu pada dirimu sendiri." Sebuah ungkapan yang sarat dengan filosofi dan sarkasme, tapi juga memiliki dasar yang cukup kuat dari sudut pandang psikologi. Menurut teori psikologi Jung, bayangan adalah bagian dari diri kita yang kita sembunyikan, karena ia berisi kualitas-kualitas yang kita anggap tidak diinginkan atau negatif. Orang yang membenci bayangannya, biasanya tidak bisa menerima sebagian dari dirinya sendiri---entah itu penampilan, sifat, atau keputusan yang pernah mereka buat.

Sebagai contoh, dalam kasus seseorang yang mengalami kecemasan berlebihan tentang penampilannya, bayangannya bisa menjadi simbol ketidakpuasan terhadap tubuh yang semakin menua atau tampak berbeda dari masa muda. Ketika ia berjalan di bawah sinar matahari, ia mungkin melihat bayangannya yang lebih gemuk atau lebih keriput, dan reaksi spontan yang muncul adalah rasa jijik atau benci. Alih-alih menerima kenyataan bahwa tubuh akan berubah seiring waktu, ia malah semakin terjerat dalam spiral kebencian diri. Semakin ia berusaha menghindari bayangannya, semakin ia merasakan keterasingan dari diri sendiri.

Mengapa Kita Membenci Bayangan Kita?

Ada banyak faktor yang menyebabkan orang membenci bayangannya. Salah satunya adalah standar sosial yang tak realistis, yang sering kali dipaksakan oleh media atau kelompok sosial. Orang yang berusaha mengikuti "citra sempurna" yang dipromosikan media sering kali merasa tertekan. Bayangan mereka pun menjadi pengingat brutal bahwa tidak semua orang bisa mencapai standar tersebut. Dalam hal ini, bayangan yang seharusnya hanya sebuah pantulan fisik, malah menjadi simbol dari segala ketidakmampuan yang mereka rasakan.

Ditambah lagi dengan fenomena media sosial yang menciptakan lingkungan di mana perbandingan menjadi hal yang tak terhindarkan. Dalam setiap foto yang dibagikan, ada perasaan cemas akan penampilan, gaya hidup, dan segala hal yang tidak bisa dicapai. Bayangan menjadi semakin terdistorsi, dan ketidaksempurnaan menjadi sesuatu yang harus disembunyikan atau dibenci.

Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, kecemasan tentang tubuh dan penampilan adalah salah satu sumber stres yang paling signifikan bagi banyak individu. Bayangan diri menjadi cermin dari ketidakpuasan yang terus tumbuh, dan seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang merasa terjebak dalam perasaan tersebut. Jika kita berbicara tentang data, sekitar 30% dari remaja perempuan di Amerika Serikat mengalami gangguan citra tubuh yang serius, yang berhubungan erat dengan persepsi mereka terhadap bayangan diri mereka.

Menerima Bayangan: Jalan Menuju Kesejahteraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun