Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kamsahamnida Coach STY, Selamat Datang Pelatih Baru Timnas Indonesia

7 Januari 2025   12:03 Diperbarui: 7 Januari 2025   19:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamsahamnida, Terima Kasih Shin Tae Yong | www.reformasi.co.id

Mungkin tidak ada perjalanan yang lebih emosional bagi pecinta sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir selain mengikuti kiprah Shin Tae-yong (STY) bersama Timnas Indonesia. Pria asal Korea Selatan ini datang dengan segudang ekspektasi, terutama setelah prestasinya bersama Timnas Korea di Piala Dunia 2018. Kini, saat perjalanan STY dengan Garuda berakhir, kita berada di persimpangan: mengenang jejak langkahnya dan menyambut pelatih baru yang diharapkan melanjutkan tugas besar ini.

Jejak Shin Tae-yong: Dari Optimisme hingga Konsistensi

STY datang ke Indonesia di tengah kondisi sepak bola nasional yang tidak stabil. Saat itu, prestasi Timnas Indonesia, baik di level senior maupun junior, bisa dibilang memprihatinkan. Namun, Shin tidak hanya membawa strategi taktik. Ia membawa pendekatan baru: disiplin, mentalitas, dan profesionalisme.

Salah satu warisan paling terlihat dari STY adalah pembentukan generasi baru pemain muda. Ia memberikan kepercayaan penuh kepada talenta seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam. Shin menunjukkan bahwa regenerasi bukan sekadar slogan, tetapi proses yang harus dimulai dengan keberanian.

Statistik membuktikan bahwa di bawah asuhannya, performa Timnas U-19 hingga senior menunjukkan peningkatan signifikan. Pada Piala AFF 2020, misalnya, Timnas Indonesia mencapai final dengan mayoritas pemain muda, menghadirkan harapan baru bagi para pendukung. Di bawah STY, Indonesia juga meraih tiket ke Piala Asia 2023 setelah penantian 16 tahun.

Namun, bukan berarti perjalanannya mulus tanpa kritik. Ada momen di mana taktiknya dipertanyakan, terutama saat menghadapi lawan dengan gaya permainan bertahan. Selain itu, beberapa pihak mengeluhkan kurangnya eksplorasi terhadap pemain-pemain Liga 1 yang tampil baik, tetapi tidak masuk radar Shin.

Pelajaran dari Era Shin Tae-yong

Era STY memberi kita beberapa pelajaran penting. Pertama, sepak bola modern tidak hanya soal teknik, tetapi juga soal mentalitas. Shin kerap menekankan pentingnya disiplin, sesuatu yang sering absen dalam sepak bola kita. Banyak pemain yang mengakui bagaimana mereka dipacu untuk selalu menjaga kebugaran dan fokus sepanjang musim.

Kedua, STY menekankan pentingnya dukungan sistem. Sepak bola adalah ekosistem yang melibatkan pemain, pelatih, federasi, hingga suporter. Sayangnya, selama masa kepelatihannya, Shin kerap berbenturan dengan PSSI, terutama soal jadwal kompetisi dan persiapan turnamen.

Ketiga, era STY membuktikan bahwa pemain muda Indonesia memiliki potensi besar jika diberi ruang dan waktu untuk berkembang. Dengan banyaknya pemain muda yang kini berkarir di luar negeri, seperti Asnawi di Korea Selatan dan Pratama Arhan di Jepang, STY telah membuka jalan bagi generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun