Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bojonegoro: Kota Slow Living Idaman di Tengah Kesibukan Dunia

27 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   07:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Pemkab Bojonegoro| www.suarapemerintahan.id

Bojonegoro, kota kecil yang terletak di Jawa Timur, mungkin jarang terdengar dalam daftar destinasi populer di Indonesia. Namun, bagi mereka yang mendambakan kehidupan yang lebih tenang dan bermakna, Bojonegoro bisa menjadi jawaban. Dalam hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat, Bojonegoro menawarkan sesuatu yang langka: kesempatan untuk menjalani gaya hidup slow living.

Apa Itu Slow Living?

Slow living adalah filosofi hidup yang mengutamakan kualitas daripada kuantitas, mendorong kita untuk lebih menikmati setiap momen. Bukan berarti hidup melambat hingga stagnan, tetapi lebih kepada menjalani hari-hari dengan kesadaran penuh. Slow living sering dikaitkan dengan lingkungan yang mendukung ketenangan, kemudahan akses terhadap kebutuhan pokok, dan komunitas yang ramah---semua ciri khas yang dimiliki Bojonegoro.

Bojonegoro: Harmoni Antara Alam dan Kehidupan

Salah satu daya tarik Bojonegoro adalah lanskapnya yang asri. Kota ini dikelilingi oleh sawah yang hijau, hutan jati yang rimbun, dan sungai Bengawan Solo yang legendaris. Keindahan alam ini tidak hanya menjadi pemandangan yang menenangkan mata, tetapi juga mendukung kehidupan yang lebih bersahaja. Anda bisa menikmati pagi dengan berjalan kaki di desa-desa sekitar, mendengar burung berkicau, dan menghirup udara segar---sebuah kemewahan yang sulit ditemukan di kota besar.

Namun, bukan berarti Bojonegoro tertinggal zaman. Infrastruktur kota ini cukup berkembang, dengan akses jalan yang baik dan fasilitas umum yang memadai. Di sinilah letak keistimewaannya: keseimbangan antara modernitas dan tradisionalitas. Anda bisa menikmati koneksi internet yang stabil untuk bekerja, sekaligus tetap dekat dengan alam.

Masyarakat yang Ramah dan Penuh Kehangatan

Slow living juga tentang membangun hubungan sosial yang bermakna, dan Bojonegoro unggul dalam hal ini. Masyarakat Bojonegoro dikenal ramah dan guyub. Tradisi lokal seperti gotong-royong masih hidup, menciptakan rasa kebersamaan yang sulit ditemukan di kota besar. Anda tidak hanya menjadi "pendatang" di sini, tetapi akan segera merasa seperti bagian dari keluarga besar.

Pasar tradisional di Bojonegoro juga menjadi bukti kehangatan ini. Berbelanja di pasar bukan sekadar transaksi ekonomi, tetapi juga interaksi sosial. Penjual dan pembeli saling mengenal nama, bertukar cerita, dan berbagi senyuman. Ada sesuatu yang menyenangkan ketika membeli tahu pong atau ikan segar dari penjual yang Anda kenal baik.

Biaya Hidup yang Bersahabat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun