Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingkah Anak TK Belajar Matematika?

13 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   06:24 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak TK Belajar Matematika | www.sekolah.mu

Di suatu pagi yang cerah, seorang ibu muda terlihat sibuk menyiapkan bekal sambil bertanya-tanya dalam hati, “Apa benar anak saya yang baru 4 tahun ini perlu belajar matematika di sekolah? Bukannya anak-anak lebih butuh main dan eksplorasi dunia?” Pertanyaan ini tidak hanya menghantui ibu tersebut, tapi juga banyak orang tua di luar sana.

Kita sering mendengar bahwa kecerdasan manusia itu banyak macamnya. Ada kecerdasan linguistik, musikal, interpersonal, hingga kinestetik. Jadi, mengapa pendidikan usia dini begitu sering terfokus pada matematika? Bukankah bermain peran menjadi dokter atau berlari di taman juga mengasah kecerdasan?

Matematika untuk Anak TK: Perlu atau Berlebihan?

Mari kita bahas dulu fakta dasar: matematika yang diajarkan di TK bukan soal menyelesaikan persamaan diferensial. Yang diajarkan adalah konsep-konsep dasar seperti mengenal angka, pola, bentuk, dan memahami hubungan seperti “lebih besar” atau “lebih kecil.” Sederhana, bukan? Tapi apakah itu penting?

Jawabannya: sangat penting! Matematika bukan sekadar soal angka, melainkan tentang cara berpikir logis, memecahkan masalah, dan mengenali pola dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika anak melihat tumpukan balok dan menyadari bahwa tiga balok kecil bisa setara dengan satu balok besar, dia sedang belajar konsep matematika. Ketika anak menyusun mainan berdasarkan warna atau ukuran, itu juga matematika.

Kecerdasan Jamak dan Peran Matematika

Kita tahu bahwa Howard Gardner, sang pencetus teori kecerdasan majemuk, memperkenalkan setidaknya delapan jenis kecerdasan. Setiap anak unik, memiliki potensi di berbagai bidang. Ada yang berbakat dalam musik, ada yang jago bicara, dan ada juga yang atletis. Namun, perlu diingat, kecerdasan logis-matematis adalah salah satu dari delapan kecerdasan tersebut.

Pentingnya mengenalkan matematika sejak dini bukan untuk membuat semua anak menjadi ahli matematika, melainkan memberi mereka fondasi berpikir logis dan analitis. Bahkan kecerdasan lain seperti musikal atau kinestetik sering kali memanfaatkan logika dan pola—dua hal yang erat kaitannya dengan matematika.

Bayangkan seorang anak yang jago bermain piano. Ia menggunakan pola nada dan ritme, yang sebenarnya memiliki basis matematis. Atau anak yang suka olahraga; ia belajar memperkirakan jarak, waktu, dan strategi—semuanya membutuhkan logika. Jadi, matematika adalah semacam bahasa universal yang mendukung kecerdasan lainnya.

“Tapi Anak Saya Lebih Suka Bermain!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun