Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Ramalan Gus Dur

14 Desember 2024   10:25 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) | www.nu.or.id

Di antara sekian banyak warisan pemikiran Gus Dur yang kita kenal, ada satu topik yang jarang dibahas: sepakbola. Bukan rahasia lagi kalau Gus Dur, selain dikenal sebagai ulama, politisi, dan budayawan, juga punya pandangan yang unik—dan sering kali mengejutkan—tentang berbagai aspek kehidupan. Salah satu pandangan menariknya adalah ramalan bahwa Timnas Indonesia suatu saat akan lolos ke Piala Dunia.

Nah, ramalan ini sering kali jadi bahan diskusi hangat, apalagi menjelang Piala Dunia 2026. Tahun itu, format turnamen akan diperluas menjadi 48 tim, membuka lebih banyak peluang bagi negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Tapi, sejauh mana ramalan Gus Dur ini bisa jadi kenyataan?

Gus Dur dan Filosofi Sepakbola

Bagi Gus Dur, sepakbola bukan sekadar olahraga. Ia melihatnya sebagai cerminan kehidupan: penuh kerja sama, strategi, dan ketidakpastian. Pernah suatu kali, Gus Dur bercanda tentang bagaimana sepakbola mengajarkan pentingnya kerja kolektif. "Bola itu bundar, yang penting saling mengoper, jangan egois," katanya.

Pesan ini sederhana tapi dalam. Timnas Indonesia sering menghadapi kritik soal kurangnya koordinasi dan permainan individu yang terlalu menonjol. Jika Gus Dur masih ada, ia mungkin akan mengingatkan kita bahwa sepakbola adalah permainan tim, di mana kerja sama jauh lebih penting daripada bakat individu semata.

Ramalan Gus Dur: Realistis atau Sekadar Humor?

Ramalan Gus Dur bahwa Indonesia akan lolos ke Piala Dunia bisa terdengar seperti lelucon di tengah mimpi yang jauh. Apalagi, faktanya hingga saat ini, prestasi tertinggi Timnas di kancah internasional baru sebatas Piala AFF. Tapi, seperti biasa, humor Gus Dur sering menyimpan kebenaran yang perlu kita gali lebih dalam.

Pertama, Piala Dunia 2026 memang membawa angin segar. Dengan kuota Asia yang meningkat dari 6 menjadi 8,5 tim, peluang Indonesia untuk tampil di pentas dunia semakin besar. Namun, peluang ini tidak datang tanpa syarat. Dibutuhkan pembenahan besar-besaran dalam sistem pembinaan pemain, manajemen, dan strategi tim nasional.

Kedua, ramalan Gus Dur sebenarnya bukan hanya soal sepakbola, tapi juga soal optimisme. Ia ingin kita percaya bahwa Indonesia mampu. Dalam setiap candaannya, selalu ada pesan moral untuk terus berusaha, meski terlihat mustahil.

Tantangan Timnas Menuju 2026

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun