Permasalahan sampah sudah hampir menjadi menu utama dalam suatu topik lingkungan. Hal ini disebabkan jumlah sampah ditiap tahunnya selalu meningkat. Jumlah peningkatan sampah disuatu daerah berbanding lurus dengan jumlah populasi penduduk. Dimana dengan meningkatnya populasi penduduk disuatu wilayah maka potensi meningkatnya debit sampah. Sampah domestik merupakan sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga. Pada tahun 2020 tercatat pada data Statistis Lingkungan Hidup yang diterbitkan oleh BPS, sampah di Indonesia yang berasal dari aktivitas rumah tangga telah mencapai di angka 67.2%. Lonjakan angka ini tentunya menjadi pecutan bagi semua elemen masyarakat untuk turut serta menangani permasalah tersebut. Selain peningkatan populasi masyarakat, tidak jarang dilapangan ditemukan beberapa kendala seperti keterbatasan alat atau fasilitas pengolahan, kompetensi, dan awwarness masyarakat menjadi permasalahan dalam penanganan sampah domestik. Â
Peningkatan awwarness masyarakat merupakan ujung tombak dalam penerapan penanganan sampah, hal ini dikarekan dengan semakin tinggi kepedulian masyarakat maka semakin besar potensi ide - ide inovatif dan kreatif yang bermunculan dalam mengatasi permasalahan sampah ini walau dengan ketebatasan alat. salah satu peningkatan awwarness dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mendirikan baliho/banner seruan peduli lingkungan, tayangan - tanyangan dimedia sosial berkaitan dengan sharing knowledge lingkungan dan sosialisasi tatap muka ke masyarakat setempat.Â
Sosialisasi manajemen sampah merupakan salah satu program kerja kelompok 2 KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Gresik. Melalui program kerja tersebut kelompok yang digawangi oleh Muhammad Iqbal Ash Shidiq ini akan menyosialisasikan pentingnya penanganan sampah dalam kegiatan sehari - hari. Acara sosialisasi ini dengan tema Manajemen Sampah : Kenali, Olah dan Manfaatkan dilakukan di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.Â
Dalam kesempatan ini, M. Iqbal Ash Shidiq dan Sayyid Attho' Muzzaki selaku narasumber materi memaparkan upaya menjaga lingkungan yang sehat dan asri dengan penerapan manajemen sampah di Desa Kedanyang. Dalam pemaparannya duo mahasiswa teknik industri ini menyebutkan bahwa hal pertama yang kita lakukan sebelum menangani sampah adalah dengan mengenali terlebih dahulu sampah tersebut.Â
"Ada 3 cara dalam mengenali jenis sampah, yaitu dengan melihat dari wujudnya, sumbernya dan kandungannya."ujar Iqbal. Pentolan kelompok 2 ini juga menyebutkan contoh - contoh khas dari masing - masing identitas sebagai media pengenalannya.Â
Sampah yang sudah dikenali maka dapat kita tentukan cara atau treatment yang efektif untuk mengolahnya. Dalam poin ini tentunya treatment yang tepat akan menentukan proses yang selanjutnya. Â
Sayyid, sapaan akrab dari mahasiswa Program Teknik Industri ini melanjutkan bahwa pengolahan sampah dapat dilakukan dengan pendekatan 5R "Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan 5 tahapan atau biasa dikenal dengan sebutan 5R, apa saja ? Â Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant"
Acara sosilalisasi manajemen sampah berjalan dengan baik hal ini tampak tercermin dari antusias dari penggurus PKK yang aktif selama kegiatan. Tidak sedikit dari 52 hadirin peserta yang merupakan penggurus PKK Desa kedanyang turut memberikan pendapat dalam setiap kesempatan. Seperti contohnya memberikan pendapat terkait pandangan Bank Sampah.Â