Mahasiswa. saat ini saya menyandang nama tersebut. nama yang katanya lebih tinggi derajatnya dari pada anak sekolah. Â Entah mengapa beberapa kali tidak bisa konsen saat mengikuti beberapa studi di dalam kelas dengan saya melihat nilai IpK saya turun dalam semester terakhir.Â
fikiran seolah-olah berhenti dan jari pun tak bisa menulis lagi. tapi saat saya melihat beberapa kasus setelah vakum saya merasa ingin mengambarkan sebuah coretan di dalam buku dan fikiran. beberapa dosen sering mengamati dan bertanya "kenapa kamu sekarang lebih non-aktif?" saya hanya menjawab entahlah.Â
banyak fikiran yang ingin saya tuangkan ke dalam tulisan dan semua orang membaca. tapi lagi-lagi sekejap itu hilang dan tidak enak rasanya saat fikiran itu kembali. mungkin otak saya akan benar-benar bekerja saat ada masalah yang tidak saya ketahui dan itu menggangu saya. saya memang seorang yang memiliki daya analisis yang rumayan di perhitungkan oleh teman-teman dan dosen yang mengajar saya dalam beberapa semester. dan beberapa tulisan pun banyak di baca oleh para petinggi kampus maupun orang lain.Â
zona nyaman tidak begitu menyenangkan dan keluar adalah salah satunya jalan supaya saya terbebas dari rasa malas. Â saat saya melihat beberapa kali para aktivis kampus dan mendengar dari beberapa dosen bahwa mahasiswa kini seakan tak memiliki taring. perubahan yang seharusnya dilakukan untuk menjadi lebih baik tapi tidak ada yang menyorakkan suaranya, mereka hanya akan bersorak saat masalahnya atau haknya tidak di penuhi. lagi-lagi saya berfikir apakah dunia di kampus lain pun sama seperti ini?Â
seorang aktivis layaknya dia bisa mengangkat keluh kesah mahasiswa yang lain yang notabennya  non-aktif (apatis,kupu-kupu dll) bagaimana keadaan kampusnya dan bagaimana harus membenahi. saya berharap saat para orang yang meneriakan bahwa dirinya aktivis kampus benar-benar berjuang murni untuk memperbaiki dan memberikan perubahan yang jauh lebih baik.Â
Kita ketahui bahwa dunia kampus merupakan miniatur sebuah negara. baik atau tidak kampus itu tergantung masyarkat yang menghuni di dalamnya. Â jangan hanya ramai saat pemilihan untuk menjadi pejabat. tetapi di mulai dari hati nurani dan melihat keadaan di sekitanya.Â
saya memutuskan untuk keluar dan kembali kepada dunia saya yang telah lama berhenti. bukan untuk mencari sensasi. Â mahasiswa tak seharusnya diam dan berada di zona nyaman. jika kita adalah ujung tombak negara ini maka bersuaralah tetapi jangan pernah tinggalkan buku anda karena buku adalah teman yang paling berharga. mahasiswa jangan pernah berhenti menulis karena di situ lah fikiran kita akan berkembang dn daya ingat kita lebih tajam.
sumber video by : https://www.youtube.com/watch?v=DzBXCmkja3k
sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=XwmsPccMD4c
dan kita harus ingat bahwa inilah identitas kita  *mahasiswa*.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H