Awal bulan lalu (29 Juni - 1 Juli) saya ditakdirkan untuk mengunjungi kembali Bandung dalamacara untuk sebuah acara Kontes Robot di Gedung Sabuga ITB. Padahal dulu Bandung cukup sering saya mengalami LDR (Long Distance Relationship) dengan mantan pacar saya yang sekarang sudah dan masih menjadi istri saya. Maklum, mantan pacar saya tersebut tinggal di belakang Pasar Induk Caringin. Pada saat liburan kuliah saya sempatkan apel ke Bandung, naik kereta kelas ekonomi dari Surabaya.Huh, ternyata cinta berat di ongkos. Di Bandung saya bisa 3-4 hari menginap di rumah calon mertua. beruntung calon mertua sangat baik. Saya disediakan paviliun berupa sebuah kamar yang terpisah dari rumah utama. Setiap hari disuruh jalan-jalan keliling Bandung untuk menikmati keramaian Kota Bandung, mulai dari alun-alun, Kebun Binatang, BIP (Bandung Indah Plaza), Gang Tamim, Pasar Baru, Lembang, Buahbatu, Cibaduyut, Cihampelas dan cici-cici lainnya. Hebatnya lagi, mertua juga memberi uang saku khusus untuk jalan-jalan, makan dan nonton. Mertua cukup pengertian dengan nasib anak kos seperti saya. Salahsatu tempat wajib yang harus saya kunjungi waktu itu adalah tempat fotocopy  Dunia Baru di jalan Tamansari yang menyediakan copy textbook. Biasanya saya beli 5 hingga 10 judul, pesanan dari teman-teman. Maklum, waktu itu internet masih susah dan terbatas, sehingga sumber pengetahun atau buku teks masih dalam bentuk hardcopy. Sedangkan sekarang, ada banyak situs yang menyediakan buku elektronik (ebook). [caption id="attachment_193957" align="aligncenter" width="600" caption="Otak-otak di BIP... lezatnya makchoi... (Dok.Pri)"][/caption] Sedangkan wisata kuliner di Bandung, Kebon Karet adalah tempat favorit. Selain aksesnya mudah dan makanannya enak-enak, harganya juga cukup murah. Siomay, empek-empek, es dawet Elizabeth dan pisang molen Kartikasari. Sedangkan kalau ke Pasar Baru, oleh-oleh yang wajib dibeli adalah sale pisang yang bikin rasanya makchoi (istilah saingan untuk maknyus).  Oh iya, jangan lupakan juga bubur ayam langganan di pintu masuk Stasiun Kereta Api yang selalu jadi langganan saat tiba pagi hari dengan kereta Mutiara Selatan. Saat putra pertama saya lahir di Rumah Sakit Immanuel Bandung, cukup lama juga tinggal dan pulang pergi Surabaya-Bandung, sampai akhirnya saya memboyong kembali istri dan putra saya kembali ke Surabaya. Hehehe... itu juga salahsatu kebaikan mertua yang mau dititipi saat istri  hamil besar hingga melahirkan. [caption id="attachment_193959" align="aligncenter" width="600" caption="Bandung gudang artis (Dok.Pri)"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI