Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sholat dan Godaannya

11 Maret 2011   01:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semua muslim pasti sudah tahu dan yakin kalau sholat lima waktu itu hukumnya wajib dalam kondisi apapun sesuai tuntunan syariat. Namun seringkali kita sadar dalam 'ketidaksadaran' betapa godaan dari musuh nyata kita yaitu syaitonirrojim begitu dahsyatnya. Sehingga jika kita tidak waspada, maka akan sangat mudah bagi kita untuk lalai dalam menjalankan sholat dan bahkan akan terbiasa meninggalkan sholat. Hebatnya lagi, bisikan syaiton ini bekerja dengan cara inception yang masuk ke pikiran kita seolah-olah itu adalah hasil pikiran kita sendiri. Berikut ini saya berikan gambaran pengalaman saya yang mungkin anda juga pernah mengalaminya.

  1. Sholat Dhuhur: Waktu sholat ini persis berada pada tengah hari ketika mesin manusia sedang panas-panasnya bekerja atau mengerjakan sesuatu. "Ah sholatnya nanti saja, nanggung nih. Waktunya masih lama lagi," begitu pikiran dalam kepala kita saat panggilan sholat dzuhur berkumandang dan akhirnya kita memutuskan untuk meneruskan pekerjaan dengan menunda sholat dhuhur. Umumnya waktu toleransi sholat dhuhur itu adalah sampai sekitar jam 14.00 wib, saat bayang-bayang benda yang tegak lurus memiliki panjang 2x dari ukuran bendanya.  Yang terjadi kemudian kita begitu asyik mengerjakan pekerjaan dan akhirnya waktu mendekati jam 2 siang. Muncul pikiran "Ah sebentar lagi, pasin aja jam 2." Waktu terus berjalan dan baru tersadarkan untuk sholat dhuhur setelah jarum jam menunjukkan angka 2 lewat 15 menit. "Waduh sudah lewat 15 menit." Pikiran lain mulai muncul, "Wah ini sudah mulai masuk waktu ashar, kayaknya malu sama orang-orang kalau sholatnya mendekati adzan ashar." Hahaha... kadang memang muncul perasaan malu pada 'sesama manusia' saat kita mau menunaikan sholat diakhir waktu. Loh kok malunya pada sesama manusia? Apa ghak salah tuh. Iya, memang seharusnya malu sama Allah dan para malaikatnya ya. Akhirnya pikiran dan perasaan malu tersebut membuat kita tidak jadi sholat dhuhur. MasyaAllah.... :(
  2. Sholat Ashar: Setelah sholat dhuhur lepas, maka tak lama kemudian terdengar sholat ashar. Biasanya jam pulang kantor berada antara sholat Ashar dan Maghrib, maka dalam pikiran kita muncul pikiran "Ah sholatnya nanti saja di rumah. Toh setelah itu jam kerja berakhir dan waktunya pulang."  Jam 16.30 akhirnya keluar dari kantor dan diperkirakan sampai di rumah jam 17.00 sehingga masih bisa sholat ashar. Namun ternyata kita tahu bahwa sore hari itu jalanan macet, yang terjadi kemudian terjebak di jalan hingga waktu sholat asharpun habis. Loh kenapa ghak berhenti dulu mencari masjid di sepanjang jalan? Pikiran kitapun mulai muncul "Ah males kalau sholat dengan mencari masjid di sepanjang jalan. Mana bawaan banyak, terus sepatunya kalau hilang gimana." Akhirnya pilihan untuk mencari masjid diabaikan dan nekat pulang ke rumah walaupun waktu sholat ashar habis. Akhirnya sholat asharpun absen. MasyaAllah... :(
  3. Sholat Maghrib: Umumnya mereka yang bekerja siang hari dan pulang sore hari masih dapat mengerjakan sholat maghrib. Masjidpun penuh oleh mereka yang sholat maghrib berjemaah. Hal ini karena kebanyakan kita mandi dan bersih-bersih diri saat menjelang sholat maghrib, sehingga saat waktunya sholat maghrib, kita sudah bersih dan siap untuk sholat. Namun yang namanya bisikan syaiton, selalu ada saja. Saat baru pulang kerja menjelang maghrib, kita akan bersantai sejenak mengeringkan keringat. Tanpa terasa kantuk menyerang dan akhirnya kita tertidur sampai akhirnya waktu maghrib habis. Sholat maghribpun akhirnya berlalu begitu saja. Pikiran untuk menunda waktu sholat juga sering terjadi biasanya saat kita menonton televisi. Televisi merupakan kotak ajaib yang menghipnotis. Kita bisa betah berjam-jam di depannya tanpa terasa. Akhirnya sholat mahribpun lepas karena sinetron atau acara favorit kita ditayangkan pada waktu sholat maghrib yang cukup pendek. MasyaAllah... :(
  4. Sholat Isya: Jika sholat maghrib kita bisa pegang, maka belum tentu kita bisa selamat jebakan lalai dari sholat Isya. Waktu sholat isya yang begitu panjang membuat kita cenderung untuk menunda waktu sholat isya. Sekali lagi televisi menjadi kotak godaan. Menonton televisi hingga larut malam hingga kita mengantuk dan tertidur di depan televisi sampai waktu sholat isya habis. MasyaAllah... :(
  5. Sholat Subuh: Waktu sholat yang paling berat biasanya sholat subuh. Apalagi jika kita termasuk penikmat televisi hingga larut malam bahkan pagi. Walapun adzan sholat subuh bisa kita dengar maka pikiran menunda sholat akan muncul, "Ah tidur sebentar lagi aja, baru adzan kok." Akhirnya selimut ditarik lagi, tidur telungkup dan tanpa terasa 'bablas' sampai jam 6 pagi ketika matahari sudah muncul dan di luar sudah terang benderang. Mau sholat tapi kok sudah terang ya. Akhirnya malu pada diri sendiri dan sholat subuhpun hilang dengan sendirinya. MasyaAllah... :(

Lengkap sudah penderitaan kita ketika seluruh waktu sholat kita tinggalkan. Bersyukurlah jika ada perasaan 'tidak nyaman' saat meninggalkan sholat, itu berarti kita masih memiliki iman dan islam di dada. Namun berhati-hatilah jika anda sudah terbiasa meninggalkan sholat dan hati serta pikiran sudah tidak ada lagi perasaan cemas dan takut, maka sudah waktunya anda lebih mulai mendekatkan diri pada Allah. Godaan lainnya terjadi dengan modus operandi yang cukup khusus,  yaitu:

  1. Dalam Perjalanan. Seringkali kita berada dalam sebuah perjalanan dengan rombongan. Masalahnya pimpinan rombongan atau sopir bukan tipe orang yang memperhatikan waktu sholat. Akibatnya walapun sudah masuk waktu sholat bahkan waktu sholat hampir habis, rombongan dan mobil yang kita tumpangi tidak juga berhenti untuk mencari masjid atau musholla untuk menunaikan sholat. Beranikan diri untuk meminta rombongan dan sopir berhenti untuk menunaikan sholat jika ada kesempatan.
  2. Berbelanja.  Seringkali kita melalaikan sholat itu karena asyik berbelanja. Jika anda jalan-jalan ke Galaxy mall atau ke Tunjungan Plasa, maka antara waktu siang atau sudah malam, tidak akan bisa kita rasakan perbedaannya. Bahkan anda tidak akan pernah menemukan jam dinding di toko-toko atau counter, supaya anda lupa waktu untuk tetap berbelanja. :) Jadi jika belanja, pilih waktu yang baik dan panjang, pilih tempat belanja yang menyediakan sarana ibadah yang memadai (berikutnya saya akan ulas tempat ibadah di mall, InsyaAllah).
  3. Pakain untuk Sholat. Untuk menunaikan sholat sebenarnya tidak perlu ada pakain khusus seperti sarung atau mukenah. Selama pakain kita menutup aurat dan suci, maka sudah layak sebagai pakain sholat. Seringkali pakain yang kita tahu najis menjadi faktor penghalang untuk sholat. Sedangkan pada wanita, alasan tidak membawa mukenah menjadi alasan klasik yang tidak dibenarkan. Jika wanita dalamkehidupan sehari-hari sudah menutup aurat yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, maka sudah cukup bagi wanita untuk menunaikan sholat. Lagipula di berbagai musholla atau masjid, tersedia mukenas pinjaman.

Andaikata kemudian kita berhasil menunaikan sholat, maka  godaan berikutnya adalah pada saat sholat itu sendiri. Berbagai pikiran yang entah darimana membuat kita menjadi tidak khusyuk dalam setiap rokaat sholat. Beberapa hal yang sering mengganggu kekhusyuan kita diantaranya adalah:

  1. Pikiran kita jadi ingat dan banyak ide. Seberapa seing ketika anda sholat, tiba-tiba ingat sesuatu yang kita lupa sebelumnya. Setelah ingat, maka pikiran kita akan mengembara dan membahas hal yang baru kita ingat tadi. Akibatnya sholat kita seperti robot yang tidak bisa memaknai setiap gerakan dan bacaan sholat. Selain bisa ingat hal yang kita lupa, seringkali berbagai ide cemerlang bisa muncul saat kita sedang sholat. Pada saat sholat, gelombang otak kita berubah dari beta ke alfa yang membuat kita menjadi lebih kreatif. Otak yang bekerja pada gelombang beta bisa bekerja multi tasking, namun sering kali tidak fokus pada satu pekerjaan. Sedangkan jika otak bekerja gelombang alfa, otak dan tubuh akan rileks namun tetap sadar. Pada kondisi ini, otak bekerja lebih kreatif karena seluruh prosesor akan lebih fokus.
  2. Pikiran liar.  Pikiran liar waktu sholat merupakan bagian dari godaan syaiton. Bacaan imam yang tidak fasih saja sudah cukup menjadi bahan pikiran untuk lalai dari khusyuk. Jadi kendalikan pikiran untuk tetap khusuk. Latihan sholat khusyuk saya kira tidak perlu sampai kursus, cukup sholat setiap hari dengan memperhatikan makna bacaan dan gerakan.

Dari cerita saya diatas, bisikan syaiton tanpa terasa masuk kedalam pikiran kita sendiri tanpa terasa (teknik inception).  Jadi,

  1. Yakinlah bahwa iblis dan syaitan itu musuh manusia yang memiliki misi menyesatkan kita dan menjauhkan kita dari Allah Sang Pencipta Alam Semesta.
  2. Bisikan iblis dan syaitan bisa berbagai macam cara. Pelajari bagaimana proses pikiran muncul dalam diri kita. Selalu berdoa semoga Allah melindungi kita dari godaan syaitan yang terkutuk. Selebihnya, perkuat pengendalian diri untuk bisa melaksanakan majemen waktu yang lebih baik dan manajemen pikiran.
  3. Manajemen waktu berarti alokasikan waktu kita 24 jam untuk hal-hal yang bersifat positif. Jangan menyia-menyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna atau terlalu lama untuk hiburan seperti nonton televisi dan main game. Prioritaskan waktu sholat yang tidak lebih dari LIMA MENIT di atas kegiatan lainnya. Karena sholat di awal waktu dan berjamaah lebih utama. Hal ini juga menunjukkan seberapa penting posisi Allah dalam diri kita. Jangan pula menunda-nunda pekerjaan terutama sholat untuk menghadap Allah. "Jangan biarkan Tuhan menunggumu" :D

Demikian buah pikiran saya semoga bermanfaat untuk diri saya pribadi dan anda. Semoga kita bisa istiqomah dalam menjalankan sholat. Karena sholat adalah penolong utama orang Islam.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[Surat al-Baqarah ayat 153]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun