Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Salah Milih SPBU, Bisa Bikin Mobil 'Boros BBM'

29 Desember 2014   08:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14197899471466037245

Berapa pengeluaran Anda per bulannya untuk membeli BBM? Iya, tentu saja tergantung dari jenis mobil, cc mesin dan usia mobil yang Anda gunakan. Namun selain variabel tersebut, pemilihan SPBU juga dapat menentukan seberapa besar pengeluaran Anda per bulan. SPBU yang curang dalam penjualannya, membuat mobil kita bisa boros BBM. Seharusnya uang sekian ribu bisa cukup untuk pulang-pergi rumah kantor selama sekian hari, bisa-bisa tidak cukup kalau salah memilih SPBU yang membuat mobil Anda menjadi boros. Loh kok bisa?

Pengalaman saya membeli BBM di beberapa SPBU yang berbeda seputar Surabaya-Sidoarjo, ternyata 2 dari 3 SPBU yang ada di Surabaya berlaku curang dalam menjual BBM-nya. Sedangkan 2 SPBU yang ada Sidoarjo, keduanya masih jujur dalam menjual BBM-nya. Kasus nakalnya pengusaha SPBU ini pernah menjadi kasus besar di Surabaya, dengan disegelnya beberapa SPBU yang terbukti mengurangi memodifikasi mesin pompanya. (Baca:  pertamina-kaji-kecurangan-spbu-nginden-surabaya)

Biasanya, saat angka penunjuk BBM  sudah menunjuk angka antara 80-90 KM, saya segera ke SPBU langganan saya di Raya Waru Sidoarjo. Beberapa kali mengisi dengan nilai rupiah yang sama, angka penunjuk BBM akan naik sampai 440-450 KM. Namun suatu saat, ingin juga mencoba bagaimana hasil pengisi BBM di SPBU lain. Betapa terkejutnya saat mengisi dengan nilai rupiah yang sama, petunjuk tangki BBM hanya terisi 360 KM. Itu berarti, ada selisih sekitar 80 KM. Bila diasumsikan per liternya 15 KM, maka ada pencurian sekitar 5 liter atau setara 40 ribu lebih untuk premium. Cukup besar bukan?

Selang beberapa minggu, saya mencoba mengisi BBM di SPBU yang berbeda. Kebetulan posisi petunjuk BBM mobil memang sudah di bawah 100 KM, sehingga saya mencari SPBU terdekat dari mall yang saya kunjungi. Setelah mengisi BBM dan menyalakan mesin, tampak petunjuk tangki BBM hanya sampai di angka 355 KM. Padahal posisi awal tangki berada di kisaran 90 KM.

[caption id="attachment_362119" align="aligncenter" width="600" caption="Petunjuk Isi BBM - Dok.Pri"][/caption]

Lalu mengapa saya begitu yakin kalau ini kasus pencurian BBM di SPBU dan bukan karena kesalahan petunjuk tangki BBM mobil saya? Ya, karena kalau saya mengisi BBM di SPBU langganan, angka petunjuk BBM selalu berada di atas 440. Bahkan malam ini, saya mencoba mengisi BBM di SPBU Buduran Sidoarjo dengan angka awal 75 KM. Hasilnya, angka petunjuk BBM di mobil pada angka 461 KM, lebih besar sedikit dari biasanya saya mengisi di SPBU Waru. Mungkin ke depan, SPBU ini akan menjadi SPBU langganan baru saya walau harus sedikit memutar bila harus membelinya ke sana dari rumah.

Bagaimana modus pencuriannya? Bila kasus lama yang terjadi, petugas SPBU akan menekan selang pengisi setengah, sehingga yang keluar selain BBM juga angin dari nozzle atau ujung selang. Beberapa SPBU lain ada juga mengakali mesin pompanya sehingga 1 liter tidak benar-benar keluar 1 liter, tetapi hanya 0.8 atau 0.9 liter saja. Untuk pembelian besar, tentu saja akan cukup besar selisih yang didapat. Walaupun si petugas bilang dari 'nol' dan bilang 'pas' di akhir pengisian, konsumen tidak akan tahu kalau yang tidak pas itu justru di mesin pompa SPBU-nya. Rasanya Departemen Perdagangan atau Pertamina harus rajin-rajin untuk memeriksa akurasi dan mentera ulang mesin pompa yang ada di SPBU-SPBU. Agar konsumen tidak dirugikan. Toh biaya tera ulang setiap nozzle hanya 20 ribu per nozzle. (Baca: Kasus Tera Ulang SPBU di Jatim)

Jadi, pastikan Anda mengisi BBM di SPBU yang terpercaya, agar mobil Anda tidak boros BBM. Dengan demikian, kita bisa bisa menghemat pengeluaran biaya transportasi dalam sebulannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun