[caption caption="tantangan pengelola website"][/caption]
Anda penulis di blok keroyokan seperti Kompasiana atau blog lainnya? Apakah Anda ingin juga membuat website atau blog dengan nama Anda sendiri? Kalau jawaban Anda 'yes, I do', berarti sama dengan saya juga. Rasanya memang memiliki website pribadi dengan nama sendiri akan begitu cool bin keren daripada menumpang di blog keroyokan. Bayangkan nama domain seperti choiron.com, choiron.net atau nama lain seperti madura.org yang ternyata sudah dimiliki oleh orang lain. Selain itu, memiliki website pribadi juga bisa mendatangkan penghasilan bila mau menerima iklan dan sponsor.
Tapi... tunggu dulu. Ada banyak pertimbangan sebelum Anda memutuskan untuk membuat website sendiri. Bila beberapa pertimbangan ini Anda anggap tidak masalah, maka go ahead dan realisasikan website Anda sendiri. Siapa tahu website Anda akan bisa besar, menduduki peringkat 1000 di alexa.com, banyak dikunjungi pembaca dan pada akhirnya, iklan dan sponsor akan berdatangan untuk mengisi rekening Anda.
Berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membuat website pribadi:
1. Biaya Tahunan
Biaya utama dalam membangun sebuah website terdiri dari biaya domain dan hosting. Nama domain seperti kompasiana.com atau choiron.com misalnya, harus didaftarkan terlebih dahulu ke pengelola domain. Registrasi nama domain tersebut harus dibayarkan setiap tahunnya antara 90 ribu hingga 200 ribu, tergantung ektensi nama domain yang digunakan. Biaya tersebut bisa saja naik setiap tahunnya, sesuai dengan nilai tukar dolar. Biaya kedua berupa sewa hosting.
[caption caption="Biaya domain Indonesia dan persyaratannya (Sumber: jagoanhosting.com)"]
[caption caption="Biaya domain internasional (Sumber: jagoanhosting.com)"]
Membuat website atau blog juga membutuhkan ruang penyimpanan atau space harddisk pada sebuah web server yang bisa diakses. Bisa saja menyediakan komputer sendiri, asal memiliki tempat yang aman, jaminan listrik dan koneksi internet tersambung terus dan memiliki IP Public. Namun, bila tidak ingin repot menyediakan dan mengelola web server sendiri, kita bisa menyewa space pada sebuah perusahaan hosting. Biayanya tergantung lokasi server (lokal atau luar negeri), space, bandwidth, pembatasan dan fasilitas lainnya. Sebagai gambaran, biaya sewa hosting dengan space 500MB, server lokal dan unlimited, sebesar Rp.180 ribu per tahun.
Jadi, total biaya minimal per tahun sebesar sekitar Rp.300 ribu dan lebih aman bila dibayarkan sekaligus untuk 3 tahun, agar Anda tidak repot untuk memperpanjangnya setiap tahun. Biaya tersebut belum termasuk biaya instalasi dan template khusus. Bisa saja Anda install sendiri CMS seperti Wordpress, Joomla, Drupal dan CMS lain yang memudahkan Anda mengatur tampilan dan mengelola isi website Anda. Dengan CMS, kurang dari 15 menit, tampilan website sudah bisa dibuat.
Namun bila Anda menggunakan blog keroyokan yang gratis seperti kompasiana.com, Anda tidak perlu memikirkan berapa space yang harus disediakan, apakah trafficnya cukup besar dan website Anda diblokir karena akses ke website Anda begitu tinggi, hingga tidak perlu lagi memikirkan biaya domain dan hosting.