Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hallo Kompasianer Bang Toyib

9 Agustus 2012   18:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bang Thoyib
Bang Thoyib
kenapa tak pulang-pulang
Anakmu-anakmu
pangil-pangil namamu
Tiga kali puasa
tiga hari lebaran
Abang tak pulang-pulang
Sepucuk Surat tak datang


Di atas adalah lirik lagu Bang Toyib yang rasanya selalu relevan untuk dinyayikan di bulan puasa dan menjelang lebaran.

Seperti kita ketahui bersama, ada banyak kompasianer yang bernasib sama dengan Bang Toyib, yaitu sama-sama jauh dari anak dan istri dalam waktu yang cukup lama. Hanya bedanya, kalau kompasianer yang tidak pulang-pulang, pasti karena bekerja siang malam untuk mendulang dolar dan real. Sedangkan Bang Toyib dalam lirik di atas, tidak begitu jelas apakah bekerja mencari nafkah untuk anak dan istrinya, atau malah sudah kawin lagi dan lupa dengan anak istrinya.

Namun saya sangat yakin, bila Kompasianer Bang Toyib adalah para pria yang setia pada banyak wanita istrinya saja. Kompasianer Bang Toyib Luar Negeri banyak tersebar di Timur Tengah, Hongkong, Malaysia, Jepang hingga Jerman. Sedangkan Kompasianer Bang Toyib Dalam Negeri ada juga. Mereka terpaksa berpisah dengan anak dan istrinya karena tugasnya sebagai abdi negera yang ditempatkan di luar kota bahkan luar jawa. Jangan heran bila Kompasianer Bang Toyib ini biasanya aktif 24 jam ngeronda di Kompasiana, karena inilah tempat terbaik mereka untuk menyalurkan energi positif tanpa menghabiskan uang gaji dan lemburan.

Pada kesempatan ini, kepada Kompasianer Bang Toyib saya ucapkan selamat dan sukses memperjuangkan hidup. Jangan lupa untuk pulang ke rumah, 'karena anakmu-anakmu panggil-panggil namamu' (aslinya yang panggil-panggil itu ibunya...). Jangan sampai kehilangan waktu dan kesenangan bermain dengan anak-anak di rumah dan tidak melewatkan kesempatan untuk melihat mereka tumbuh besar menjadi anak dan remaja yang kuat dan sehat. Jangan sampai juga mereka memanggil Anda om dan bukannya bapak atau ayah, hanya karena terlalu lama Anda tinggal sehingga tidak ada ikatan batin antara Anda dan mereka.

Demikian salam saya untuk para Kompasianer Bang Toyib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun