"Pak, kapan Ipod Nanonya datang? Kok ghak datang-datang sih..." Kata putri saya Dita dengan nada tidak sabar beberapa hari lalu. Audi, sang kakak yang mendengar pertanyaan Dita  tersebut menjawab, "kapan-kapaaaaaan," teriaknya dari kamar depan untuk menggoda sang adik. Sejak saya memberi tahu mereka berdua kalau saya menjadi pemenang kedua dalam lomba menulis bertemakan lebaran yang diadakan Kompasiana, Audi dan Dita memang selalu menanyakan kedatangan hadiah yang disebutkan dalam pengumuman lomba tersebut. Tulisan yang menang berjudul "Jangan Cari ketupat di Madura Sekarang". Sebagai hadiahnya,  saya berhak  mendapatkan sebuah Ipod Nano 8GB.  Kami memang pernah dengar benda yang bernama Ipod Nano dan fungsinya. Tetapi sebenarnya kami sekeluarga belum tahu bentuknya seperti apa. Kemudian kamipun melakukan googling di internet untuk mencari gambar dan harganya. Dari gambar yang saya peroleh di internet, Ipod Nano 8GB tersebut berharga sekitar 2 juta rupiah. Dalam bayangan kami, ukurannya sebesar handphone namun dengan ukuran persegi. Kami sekeluargapun terlibat dalam diskusi mendalam membahas makhluk yang bernama Ipod Nano ini. Dari pengumuman tersebut, saya diperintahkan untuk melakukan verifikasi keanggotaan Kompasiana. Namun dari awal sesungguhnya akun Kompasiana saya memang sudah terverifikasi. Langkah berikutnya adalah mengirimkan email konfirmasi yang dikirim kepada admin Kompasiana dan Bapak Dieki Setiawan personil humas dari PT. Kompas pada 28/9/2011. Dua hari berikutnya, saya menerima balasan dari Bapak Dieki yang memberikan informasi tentang pajak yang hadiah yang harus dibayarkan. Jika memiliki NPWP maka pajak tersebut sebesar 5% dari harga Ipod Nano 8GB. Sedangkan jika tidak memiliki NPWP, maka pajaknya naik menjadi 6% saja. Keesokan harinya saya segera mentransfer pajak undian tersebut ke rekening PT. Kompas melalui internet banking, dan berikutnya mengirimkan kopi KTP dan bukti tranfer tersebut pada 1/10/2011. Proses penantian pengiriman hadiah tersebut membuat saya deg-deg-ser, karena istri saya berfikiran negatif terkait berbagai aksi penipuan yang berkedok hadiah. Namun saya tegaskan kalau email dan hadiah lomba tersebut benar adanya mencoba meyakinkan istri saya dan tentunya diri sendiri juga. Kamis (6/10/2011), saat saya pulang dari bekerja sekitar jam 8 malam, putra saya Audi membukakan pintu sambil memberitahu kalau paket Ipod Nanonya sudah datang tadi siang. Sayapun bergegas masuk ke dalam rumah sambil bertanya, "Bentuknya seperti apa Di?" Audi menjawab, "Ya kecil gitu," sambil menyodorkan benda yang saya maksud.
MasyaAllah..... ternyata memang Ipod Nano itu kecil mungil seukuran jam tangan. Benda ciptaan almarhum Steve Jobs tersebut benar-benar si kecil ajaib. Sebuah pemutar lagu dengan casing metal yang dilengkapi dengan radio FM dan jam ini telah menggunakan teknologi Touch Screen yang begitu bagus. Belum lagi suaranya yang jernih. Cukup install iTunes, saya bisa dengan mudah memasukkan berbagai lagu ke dalamnya yang memiliki kapasitas 8GB. Selain album dari Avenged Sevenfold dengan lagu "Strength of The World" yang saya suka, saya memasukkan juga bacaan Al-Quran 30 Juz. Namun yang membuat saya berfikir ini benar-benar benda ajaib dan membuat penasaran adalah bagaimana bentuk baterainya. Tidak ada bagian yang bisa dibongkar pasang. Semua menyatu begitu rapi dalam balutan warna granite. Baterainya juga bisa bertahan hingga sekitar 12 jam. Keajaiban lainnya pastilah di harganya. bayangkan benda sekecil itu berharga sekitar 2 juta. Andai kata saya punya uang 10 juta, pasti sayapun tidak akan mengeluarkan 2 jutanya untuk membelinya. Ya begitulah teknologi memang mahal. Sampai sekarang saya masih takjub dengan si kecil ajaib ini. Terakhir, saya mengucapkan terimakasih kepada pantia lomba, Kompasiana dan PT. Kompas tentunya yang telah memilih karya tulis saya sehingga saya benar-benar bisa mengagumi hasil karya Steve Jobs di hari berpulangnya. Ipod nano 8GB ini merupakan koleksi produk Apple pertama kami. Sekali lagi terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H