Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Berkarat

13 Februari 2016   06:04 Diperbarui: 13 Februari 2016   09:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah puisi-puisiku di sudut sana
Bertumpuk dan berselimut debu jaman
Sebagian hurufnya mulai berkarat
Sebagian lagi jatuh terserak

Ah ternyata kata-kata bisa kadaluarsa
Selalu mengikuti gelombang rasa
Sedih gembira dan jatuh cinta
Hanya bagian dari romantika dunia fana

Tidak akan lama
Semua ada batas waktunya
Yang berharga tetap berkilau
Yang berkarat akan terbuang

Pasti tidak akan lama
Biarkan semua terbuang
Tanpa kenangan membayang
Senyum akan terus mengembang

‪#‎BukanPuisi‬

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun