Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apakah Kita Keturunan Pembunuh?

19 September 2012   07:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:14 4201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sholat dhuhur hari ini (19/9) di masjid kantor, terdengar seseorang  sedang memberikan ceramah. Salahsatu yang saya tangkap saat itu adalah pernyataan bahwa kita ini adalah keturunan pembunuh. Pernyataan tersebut didasarkan atas peristiwa pembunuhan Qobil atas Habil yang merupakan putra dari Nabi Adam as.

Bagi mereka mereka yang menganut agama samawi dan percaya bahwa nenek moyanya berasala dari Nabi Adam dan Siti Hawa (bukan keturunan monyet ala Darwinisme), pasti pernah mendengar kalau kasus pembunuhan pertama di muka bumi adalah karena adanya peristiwa perebutan wanita untuk diperistri antara Habil dan Qobil. Saat itu, setiap putra Nabi Adam menikah dengan adik perempuannya yang lahir secara berpasangan.

Kasus pembunuhan terjadi saat Nabi Adam as hendak menikahkan Habil dengan Iqlima dan Qabil dengan Layuda. Qabil membangkang karena saudara perempuan Habil  tidak cantik. Dia ingin menikahi saudaranya sendiri yang lebih cantik. Berdasarkan wahyu dari Allah, Nabi Adam as meminta keduanya untuk berkurban, siapa yang diterima kurbanya maka dialah yang berhak atas keutamaan (menikahi saudara kembar Qabil).

Habil yang seorang peternak mengorbankan domba yang paling gemuk dan bagus. Sedangkan Qabil yang seorang petani mengorbankan tanaman yang kurang bagus. Akhirnya Allah menerima kurban Habil yang diniatkan dengan baik agar diterima oleh Allah. Hal tersebut membuat Qobil marah dan membunuh Habil.

Kisah pembunuhan Qobil atas Habil di atas yang menjadi dasar bagi si penceramah untuk menyatakan kalau kita semua ini adalah keturunan pembunuh alias Qobil. Menurutnya, Habil tidak punya keturunan dan hanya ada keturunan dari Qobil sang pembunuh.

Mungkin si penceramah tidak membaca kisah Nabi Adam as secara lengkap. Karena sebenarnya, selain Qobil - Iqlima, Habil - Layuda, Nabi Adam as dan Siti Hawa memiliki anak-anak lainnya yang total jumlahnya sekitar 40 orang sebagai berikut:


  1. Cayn dan saudara perempuannya,
  2. Qobil dan Iqlima,
  3. Ashut dan saudara perempuannya.
  4. Habil (Abel) dan Labuda,
  5. Sys
  6. Ayad dan Hazura,
  7. Balagh dan saudara perempuannya,
  8. Athati dan saudara perempuannya,
  9. Tawbah dan saudara perempuannya,
  10. Darabi dan saudara perempuannya,
  11. Hadaz dan saudara perempuannya,
  12. Yahus dan saudara perempuannya,
  13. Sandal dan saudara perempuannya,
  14. Baraq dan saudara perempuannya.
  15. Wadd dan dan saudara perempuannya,
  16. Suwa dan saudara perempuannya,
  17. Yaghuth dan saudara perempuannya,
  18. Ya’uq dan saudara perempuannya
  19. Nasr dan saudara perempuannya


Jadi apakah kita keturunan Qobil? Kita? Loe aja kali.... :)

Wallahu a'lam...

Sumber bacaan:


  1. http://nabisys.wordpress.com/2011/10/14/putra-putri-nabi-adam-a-s-dan-siti-hawa/
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Adam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun