Saat sholat dhuhur hari ini (19/9) di masjid kantor, terdengar seseorang  sedang memberikan ceramah. Salahsatu yang saya tangkap saat itu adalah pernyataan bahwa kita ini adalah keturunan pembunuh. Pernyataan tersebut didasarkan atas peristiwa pembunuhan Qobil atas Habil yang merupakan putra dari Nabi Adam as.
Bagi mereka mereka yang menganut agama samawi dan percaya bahwa nenek moyanya berasala dari Nabi Adam dan Siti Hawa (bukan keturunan monyet ala Darwinisme), pasti pernah mendengar kalau kasus pembunuhan pertama di muka bumi adalah karena adanya peristiwa perebutan wanita untuk diperistri antara Habil dan Qobil. Saat itu, setiap putra Nabi Adam menikah dengan adik perempuannya yang lahir secara berpasangan.
Kasus pembunuhan terjadi saat Nabi Adam as hendak menikahkan Habil dengan Iqlima dan Qabil dengan Layuda. Qabil membangkang karena saudara perempuan Habil  tidak cantik. Dia ingin menikahi saudaranya sendiri yang lebih cantik. Berdasarkan wahyu dari Allah, Nabi Adam as meminta keduanya untuk berkurban, siapa yang diterima kurbanya maka dialah yang berhak atas keutamaan (menikahi saudara kembar Qabil).
Habil yang seorang peternak mengorbankan domba yang paling gemuk dan bagus. Sedangkan Qabil yang seorang petani mengorbankan tanaman yang kurang bagus. Akhirnya Allah menerima kurban Habil yang diniatkan dengan baik agar diterima oleh Allah. Hal tersebut membuat Qobil marah dan membunuh Habil.
Kisah pembunuhan Qobil atas Habil di atas yang menjadi dasar bagi si penceramah untuk menyatakan kalau kita semua ini adalah keturunan pembunuh alias Qobil. Menurutnya, Habil tidak punya keturunan dan hanya ada keturunan dari Qobil sang pembunuh.
Mungkin si penceramah tidak membaca kisah Nabi Adam as secara lengkap. Karena sebenarnya, selain Qobil - Iqlima, Habil - Layuda, Nabi Adam as dan Siti Hawa memiliki anak-anak lainnya yang total jumlahnya sekitar 40 orang sebagai berikut:
- Cayn dan saudara perempuannya,
- Qobil dan Iqlima,
- Ashut dan saudara perempuannya.
- Habil (Abel) dan Labuda,
- Sys
- Ayad dan Hazura,
- Balagh dan saudara perempuannya,
- Athati dan saudara perempuannya,
- Tawbah dan saudara perempuannya,
- Darabi dan saudara perempuannya,
- Hadaz dan saudara perempuannya,
- Yahus dan saudara perempuannya,
- Sandal dan saudara perempuannya,
- Baraq dan saudara perempuannya.
- Wadd dan dan saudara perempuannya,
- Suwa dan saudara perempuannya,
- Yaghuth dan saudara perempuannya,
- Ya’uq dan saudara perempuannya
- Nasr dan saudara perempuannya
Jadi apakah kita keturunan Qobil? Kita? Loe aja kali.... :)
Wallahu a'lam...
Sumber bacaan:
- http://nabisys.wordpress.com/2011/10/14/putra-putri-nabi-adam-a-s-dan-siti-hawa/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Adam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H