Demam Korea sebenarnya bukan hanya melanda anak-anak muda ala K-Pop dengan film drama dan boy & girl band-nya. Mulai besok, 4 kampus di pulau Jawa akan diserbu sekitar 28 ribu orang. Sejak besok (7/5) kampus-kampus yang bekerja sama dengan BNP2TKI, membuka pendaftaran test bahasa Korea bagi mereka yang akan bekerja di Korea. Empat kampus tersebut di antaranya adalah Universitas Esa Unggul untuk wilayah Jakarta, Institut Manajemen Koperasi Indonesia untuk wilayah Jawa Barat, UPN Veteran Yogyakarta untuk wilayah Jawa Tengah, dan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya untuk wilayah Jawa Timur. Keempat kampus tersebut masing-masing diperkirakan akan menerima 6-8 ribu peserta test. Ujian Bahasa Korea yang biasa disebut test EPS-TOPIK atau Employment Permit System - Test of Proficiency In Korean. Test ini merupakan syarat bagi para pencari kerja di negeri ginseng melalui mekanisme Employment Permit System yang diadakan oleh Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea). Kegiatan ini merupakan buah dari  adanya MOU mengenai pengiriman Tenaga Kerja antara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan Kementerian Tenaga Kerja Republik Korea (MOEL). Kegiatan test ini secara khusus berada dibawah koordinasi Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah pada BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Materi dan pelaksanaan test juga disupervisi langsung oleh HRD Korea. Sedangkan kampus-kampus yang ditunjuk oleh BNP2TKI tersebut hanya bertindak sebagai panitia lokal yang bertugas menyediakan tempat dan tenaga pengawas. [caption id="attachment_179625" align="aligncenter" width="600" caption="Contoh Soal Dok. BNP2TKI"][/caption] Materi testnya sendiri terdiri dari 25 soal reading dan 25 soal listening dalam bentuk multiple choices yang harus diselesaikan dalam waktu 70 menit. Tahun lalu, test ini diikuti oleh 19.872 orang, 17.926 laki-laki dan 1.946 perempuan. Namun yang lolos sesuai dengan syarat nilai minimal hanya 8.300 atau sekitar 42% saja. Mereka yang lolos test ini tidak serta merta langsung bisa diterima kerja di 2 sektor usaha (industri manufaktur dan perikanan) di Korea. Berikutnya mereka yang lulus akan direkomendasikan ke pengguna di Korea. Industri Korea yang begitu maju pesat ternyata membutuhkan ribuan tenaga kerja dari luar Korea. Sedangkan generasi muda Korea saat ini sepertinya lebih banyak mengisi industri kreatif dan berbau hi-tech sebagai keunggulan kompetitif Korea saat ini. Namun permintaan akan tenaga kerja untuk sektor domestik seperti pembantu rumah tangga belum tampak besar bila dibandingkan Malaysia, Taiwan dan Hongkong. Salah seorang calon pendaftar dari Palu yang sempat penulis wawancarai menyatakan, bila dia begitu bersemangat untuk bisa bekerja di Korea. Selain karena memang dia begitu suka dengan K-Pop, dia ingin mencari pengalaman bekerja di luar negeri. Informasinya, bekerja di Korea bisa mendapatkan gaji antara 8-16 juta per bulan. Persyaratan untuk bekerja di Koreapun cukup mudah. Pendidikan minimal SLTP dan sederajat, usia antara 18-39 tahun, tidak pernah dideportasi dari Korea, tidak pernah terlibat kasus hukum berat, tidak sedang dicekal ke luar negeri. Anda tertarik kerja di Korea  dengan gaji bagus dan sekaligus bertemu dengan bintang-bintang K-POP? Segera saja mendaftarkan diri Anda dari tanggal 7-10 Mei 2012 ini. [caption id="attachment_179635" align="aligncenter" width="600" caption="Dok.Pri"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H