Sudah hampir lebih dari 2 bulan ini ekspose pemberitaan 'ranjau paku' bertahan baik di media elektronik maupun Kompasiana sendiri. Bahkan akhir-akhir ini, Saber Community (Relawan Sapu Bersih Ranjau Paku) -- kelompok swadaya masyarakat yang peduli mengumpulkan ranjau paku dari jalan, mendapatkan ekpose media elektronik yang berulang-ulang. Katanya, hasil operasi mereka sudah lebih  dari 500Kg dari jalan-jalan di Ibu Kota. Selain Saber, polisi juga mulai bergerak dengan membentuk tim penyapu ranjau paku. Mereka sama-sama menggunakan lempengan magnet yang ditarik di sepanjang jalan yang dijadikan target operasi pembersihan. [caption id="attachment_157265" align="aligncenter" width="551" caption="Hasil kerja Tim Saber. Kok pakunya bagus-bagus sih? (Courtesy of www.bosmobil.com)"][/caption]
Namun sebentar lagi Tim Saber dan Polisi penyapu ranjau paku akan kehilangan pekerjaannya. Pasalnya bisa saja kelompok penebar paku ini mengubah strategi merek untuk membolongi ban motor atau mobil pengguna jalan. Saat saya melintas di sebuah jalan protokol beberapa waktu lalu, saya sempat melihat benda mirip paku yang menancap di aspal jalan raya. Entah benda tersebut secara tidak sengaja tertanam atau memang ini merupakan bagian dari perubahan strategi para penebar ranjau paku?
Bila paku ditanam di aspal dengan tonjolan sekitar 1 cm saja, maka dipastikan paku tersebut dapat melobangi ban dalam tanpa meninggalkan jejak berupa paku yang tertinggal di permukaan ban luar. Belum lagi bila paku tersebut dibakar dengan lapisan plastik, sehingga akan tersamarkan karena berwarna gelap. Penggunaan magnet untuk menjaring ranjau jenis baru ini pasti akan sia-sia. Pada akhirnya Tim Saber hanya akan menjaring mur dan baut yang biasanya berjatuhan dari motor yang sudah tua.
Jika begitu,  Tim Saber dan Polisi harus mengubah taktik dan strategi. Mereka bekerja setelah paku disebarkan atau ditancapkan. Akan lebih baik lagi bila mereka mencegah sebelum paku disebarkan. Cara bisa dengan mengintai dan merekam pelaku kejahatan tersebut beraksi. Walaupun ada  juga  berita tertangkapnya penyebar ranjau paku, namun memang pasti  belum semuanya dapat 'dihabisi'.
Waspadalah!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H