Rasanya lucu saja menyaksikan tayangan televisi akhir-akhir ini. Mulai banyak acara yang ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi yang tinggal comot berbagai video dari Youtube.com. Ya benar, youtube.com. Saya bisa bayangkan betapa murahnya ongkos produksi acara tersebut dengan mendapatkan bahan tayangan gratis. [caption id="" align="aligncenter" width="418" caption="Ilustrasi diambil dari www.nizamghazi.com"][/caption] Sebuah acara yang menayangkan ter-ter seperti misal kecelakaan terhebat sepanjang sejarah atau iklan terlucu (funniest commercial break), atau video bayi terlucu yang memang banyak tersedia di website dengan koleksi video terbesar di dunia tersebut. Artikel di beberapa blog yang banyak menayangkan berita ter-ter yang ada di youtube dapat menjadi referensi awal bagi rumah produksi yang membuat tayangan tersebut. Mengapa produksi acara tersebut  berbiaya super murah? Ya pasti murah, karena rumah produksi cukup menyediakan perencana produksi, penulis naskkah (script writer), narator, video editor dan jangan lupa tukang download yang akan membantu mencari dan mengunduh  video yang diminta dari youtube. Mengapa murah? Karena rumah produksi atau stasiun televisi yang  menyangkan cukup mencantumkan tulisan Courtesy  of Youtube di pojok kanan bawah layar tanpa harus mahal-mahal membayar royalti video tersebut. Jadinya acara televisi sekarang cuman modal download. Terakhir kali saya lihat acara yang sama yang menayangkan kumpulan iklan-iklan lucu yang tayang di luar negeri malah dengan sengaja memburamkan produk dari iklan tersebut. Jadi rumah produksi dan stasiun televisi senang dengan video iklannya tapi tidap mau dengan produk yang membuat iklan kreatif tersebut. Kasihan juga pemilik iklan tersebut. Jika memang pengambilan berbagai video dari youtube menjadi legal tanpa harus membayar royalti oleh stasiun televisi, maka bisa saja suatu saat akan ada sebuah acara musik yang menayangkan seluruh video musiknya dari youtube. Betapa banyaknya video musik dengan resolusi tinggi (HD=high definition) seperti yang diunggah dengan label [VEVO] cukup bagus di tampilkan dalam ukuran resolusi tinggi. Sedangkan stasiun televisi cukup menayangkan dan  menuliskan courtesy of youtube saja. entah  bagaimana dengan urusan hak  cipta dan royaltinya ya? Terakhir, etika dalam menuliskan referensi kutipan juga seharusnya tidak boleh hanya ditulis 'diambil dari google' atau 'diambil dari youtube' tanpa menuliskan nama blog atau website jika itu gambar, dan nama pengunggah jika diambil  dari youtube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H