[caption id="" align="alignright" width="201" caption="Courtesy of www.dwellarticles.us"][/caption] Aneh, sudah 14 tahun saya tinggal (baca: bekerja) di kampus, dan selama itu sepertinya usia saya tidak banyak bertambah. Ternyata bukan saya saja yang merasakannya, beberapa teman dosen yang saya ajak berdiskusi ternyata mengalami perasaan yang sama. Walau secara hitungan kalender masehi usia kami sudah menjelang 40, namun anehnya kami masih merasa berusia 27-28 tahun. Gaya penampilan, cara bercanda, cara menyapa dan berbagai perilaku kami lainnya menunjukkan bahwa kami adalah orang-orang berusia dibawah 30 tahunan. Memang secara fisik ada  berbagai perubahan, seperti uban yang mulai tumbuh sebagai tanda kearifan dan kebijaksanaan dalam memaknai hidup. Kemudian beberapa penyakit degeneratif seperti asam urat, kolesterol, pegal linu, gigi yang mulai protol satu persatu, mata minus atau plus dan seringnya lupa, merupakan ciri khas penyakit degenaritif yang biasa meyerang manusia "dewasa". :) Lucunya, setiap kali kami bertemu, yang menjadi topik diskusi adalah tentang penyakit di atas dan pencapaian hidup kita masing-masing. [caption id="attachment_815" align="alignright" width="300" caption="Courtesy of http://www.upscale.utoronto.ca/"][/caption] Kembali lagi ke "perasaan muda terus" selama tinggal di kampus, ternyata kami mengambil sebuah kesimpulan, bahwa di kampus  kami waktu berjalan lebih lambat dari biasanya. Aneh, ini yang mungkin disebut sebagai hukum relativitas oleh Einstein. Dalam pelajaran di SMA dulu dikatakan bahwa seorang astronot yang berada di luar ruang angkasa akan mengalami perlambatan waktu atau dilatasi waktu yang menyebabkan usia astronot bertambah lebih lambat dibandingkan manusia yang berada di bumi. Luar biasa bukan? Kampus kami bisa disamakan dengan ruang angkasa tempat para astronot tinggal dan mengalami efek dilatasi waktu yang sama. Dengan kata lain "forever young" ya. Halah jadi ingat lagunya Travie McCoy We'll Be Alright yang liriknya "we are young, we run free....." Hal ini terjadi karena kami  hidup di lingkungan kampus yang selalu diisi oleh orang-orang muda yang penuh semangat muda pula. Semangat muda merekalah yang menyebabkan kami merasa tidak pernah menjadi tua. Setiap tahun datang para mahasiswa baru yang muda dan penuh semangat yang menggantikan mahasiswa senior yang sudah merasa tua, dan biasanya mereka ingin cepat-cepat lulus dan bekerja di luar kampus.  Ada pula mahasiswa senior yang masih merasa terus muda, sehingga dia enggan untuk cepat-cepat lulus. Menjadi tua itu pasti, menjadi muda adalah pilihan (seperti iklan di tv ya). Dan kami memilih untuk tetap memiliki semangat muda dalam casing yang mulai menua. Menikmati hidup dalam sebuah semangat muda Ternyata, di kampus kami waktu berjalan lebih lambat. Bagaimana dengan di tempat anda? [caption id="attachment_304" align="aligncenter" width="500" caption="Orang Muda Kampus"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H