Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

3 Kebo Bule Peliharaan Koruptor

22 Februari 2014   16:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah saat seorang koruptor tertangkap tangan menyuap, terungkaplah bahwa sang koruptor ternyata juga memelihara kebo bule. Entah mulai sejak kapan kebo bule begitu diagung-agungkan melebihi kebo lokal. Namun yang membuat terhenyak adalah biaya pemeliharaan kebo bule yang begitu fantastis untuk ukuran orang kebanyakan. Hasil dari penelusuran lintas budaya, ternyata memberikan penghormatan kepada kebo bule itu sudah berlangsung lama dalam tradisi kraton Jawa. Kita mengenal almarhum Kyai Slamet yang sebenarnya bukan nama orang, tetapi merupakan turunan kebo bule yang begitu dikramatkan. Sampai-sampai kotorannya menjadi rebutan pengunjung saat dikirab dalam sebuah prosesi budaya. [caption id="" align="aligncenter" width="398" caption="Kebo Bule (Dok. http://media.viva.co.id/)"][/caption] Namun kebo bule peliharaan sang koruptor ini berbeda dengan kebo bule milik Kraton Surakarta di atas. Kebo bule sang koruptor, kalau dikumpulin tanpa surat dan hanya aurat, akan disebut perilaku kumpul kebo. Ya, karena kebo bule sang koruptor pada hakikatnya adalah manusia cantik berwajah bule atau hanya semi bule dan bukan karena bule semiran. Dalam pemeliharaannya, sang koruptor tentu saja tidak akan memberi makan kebo bulenya dengan rumput gajah, apalagi rumput jepang. Setiap kebo bulenya diberi mobil mewah, mulai dari Mitsubishi Pajero Sport hingga ToyotaVellfire yang kebetulan ternyata berwarna bule juga (putih). Kebo bule itu juga diberikan perawatan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sebut saja perawatan sedot lemak yang tadinya salah satu kebo bule tersebut tampak cubby dan montok, saat tampil terakhir sudah lebih tampak tirus dengan bodi seksi super aduhay. Sementara perawatan lain seperti gurah dan ratus onderdil dalam, belum pernah ada dalam pemberitaan. Untuk biaya hidup, si kebo bule juga dibekali dengan kartu kredit yang limitnya saja hingga ratusan juta. Tingggal gesek, semua beres tersedia. Sang koruptor ternyata benar-benar memanjakan kebo bule peliharaannya. Kini sang koruptor sedang meringkuk di balik jeruji tahanan KPK. Sementara kebo bule peliharaannya juga jadi repot karena harus turut diperiksa oleh penyidik. Yang perlu dikhawatirkan sebenarnya adalah, apakah iman para penyidik KPK cukup kuat saat memeriksa para kebo bule yang cantik aduhai dan bikin bulu kuduk rontok. Bayangkan bila para kebo bule bertingkah seperti Sharon Stone yang main dalam film Basic Instinct. Hanya bermodal no CD (yang pasti bukan CD musik) dan cukup memainkan posisi kaki, sang penyidik menjadi berkeringat dan hilang konsentrasi. Kita juga harus prihatin dengan masa depan para kebo bule tersebut berikutnya. Siapa yang akan memelihara mereka bila sang koruptor tidak lagi mampu merawatnya. Kita tidak bisa berharap mengandalkan KPK untuk menyita mereka dan pemeliharaannya dilakukan oleh teknisi KPK seperti mobil-mobil mewah milik sang koruptor yang juga disita oleh KPK dengan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Apalagi dalam UUD 1945 Pasal 34, hanya mencantumkan "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara". Tidak ada pernyataan kebo bule juga dipelihara oleh negara. Atau perlu ada petisi di change.org, agar perlu amandemen berikutnya untuk mengubahnya. Jika tidak, kebo bule tersebut harus dilepas ke habitat aslinya agar bisa hidup normal kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun