Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Caleg Monyet!

25 Maret 2014   20:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim kampanye pemilu legislatif ternyata membuat tepi jalan, beberapa pertigaan dan perempatan menjadi semarak. Banyak caleg menampilkan banner, baik yang berisi foto dirinya sendirian, maupun dengan orang lain sebagai backing-nya.

Sebuah banner yang menampilkan caleg perempuan, selain menampilkan foto dirinya yang tampak bening, juga mencantumkan kalimat provokatif berbunyi, "Ingat, 9 April Coblos 'FEY'". Kalimat tersebut memang bisa berkonotasi lain bagi kaum pria yang imannya kuat seperti saya. :P

[caption id="attachment_316977" align="aligncenter" width="600" caption="Coblos "][/caption]

Ada lagi banner caleg perempuan yang tampil bak foto model. Rambut tergerai dengan pose kepala dan badan sedikit miring. Yang menonjol justru pada bibir yang sedikit 'monyong' agar tampak sensual. Lebih menonjol lagi justru pada bagian dada yang sepertinya lebih menonjol dari biasanya. Entah memang begitu ukurannya, atau menggunakan Photoshop untuk mempermaknya.

Kemarin pagi (24/3) pas mengantarkan anak-anak sekolah, di jalan terlihat sebuah banner seorang caleg menempel di sebuah pohon. Foto caleg di banner tersebut cukup menarik hati untuk diabadikan. Namun sayang, baterai kamera saya pas habis karena belum di-charge lagi pasca acara Modis Bareng Bu Risma.

Akhirnya hari ini saya bisa mengabadikan sebuah banner yang menampilkan gambar monyet sebagai caleg, setelah menyiapkan kamera dengan lebih baik lagi.

[caption id="attachment_316978" align="aligncenter" width="600" caption="Caleg Monyet - Dok.Pri"]

13957269151870459776
13957269151870459776
[/caption]

Awalnya saya bemaksud mencari nomer telpon si caleg untuk mewawancarai apa kamsud di balik bannernya yang tidak biasa. Namun akhirnya saya memutuskan untuk tidak membuang-buang pulsa dan membiarkan saja pikiran saya membaca kamsudnya.

Saya pikir, si caleg memiliki wajah yang kurang bisa menjual, sehingga dia tidak percaya diri untuk menampilkan wajahnya. Akhirnya hal ini saya anggap sebagai bagian dari strategi kampanye agar orang lebih fokus mengenal namanya daripada wajahnya. Sebagai kita ketahui, pemilu kali ini tidak memilih gambar, tetapi memilih nomer nomer atau nama si caleg. Saat di bilik suara, foto tidak lagi penting.

Atau... jangan-jangan memang ada seekor monyet yang mendaftarkan diri sebagai caleg?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun