Kasus Ketiga
Seorang pria yang sudah berkeluarga, akhirnya menemukan mantan kekasihnya di facebook. Bukan kebetulan bila si mantan tersebut sedang tidak harmonis dengan suaminya. Awalnya si pria menempatkan dirinya sebagai sahabat yang baik dengan banyak memberi nasihat, agar si mantan bisa sabar  dalam menghadapi ujian rumah tangganya. Namun akhirnya, si pria jatuh cinta kembali dan bermaksud menyelamatkan penderitaan si mantan dari cengkraman suaminya yang begitu jahat menurut si mantan. Hubungan jarak jauhpun terjalin dan si pria berkomitment untuk menikahi mantannya bila dia bercerai dari suaminya.
Akhirnya, perceraian antara si mantan dengan suaminya terjadi. Namun ternyata, istri si pria tidak menyetujui untuk dimadu. Berikutnya, si priapun menikahi mantannya secara sirri (nikah secara agama) dan berjanji untuk menikahi mantannya, sampai dia menceraikan istrinya.
[caption id="attachment_364069" align="aligncenter" width="420" caption="llustrasi - Dok.Pri"]
Tidak Ada Teman dan Sahabat Bagi Mantan
Ketiga kasus di atas memiliki beberapa persamaan. Si pria sama-sama kepo untuk mengetahui kabar mantannya. Si pria sama-sama ingin menjalin kembali hubungan walaupun sebagai sahabat baik. Si pria sama-sama berempati pada ketidakbahagiaan mantannya. Si pria sama-sama ingin menjadi 'super hero' untuk membebaskan si mantan dari penderitaannya dengan cara berbuat baik. Namun bedanya, pada kasus satu dan dua, istri yang galak bisa menjadi menyelamat si pria untuk tetap memperhatikan keluarganya dan tidak sampai menikahi si mantannya. Terkadang, seorang istri memang harus galak dan tegas, untuk memberi batasan yang jelas, agar jangan sampai kebaikan suaminya disalahgunakan orang lain, atau suaminya tidak meremehkan dirinya. Jadi, para istri atau suami, waspadalah bila suami atau istri, sudah terlalu baik pada orang lain yang bukan muhrimnya. Apalagi kalau dia adalah mantannya. Karena tidak ada persahabatan antara pria dan wanita yang tidak berujung pada hubungan asmara. Waspadalah!