Ramadhan itulah namamu
Rintihan insan selalu menantimu
Butiran-butiran indah disetiap detik waktu
Bagaikan irama syahdu yang  dirindu
Kala senja, lantunan itu datang
Suara-suara nan indah bertalu
Sebagai pengingat, masa yang  terbentang
Betapa mesra dirimu, menyeruak hingga relung sembilu
Ramadhan mungkinkah jiwa-jiwa itu akan selalu  ada untukmu
Apakah mereka tau? Kapan mereka tak lagi bersamamu?
Ramadhan ku tak ingin ada tangis dan pilu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!