Mohon tunggu...
Choice Kurniawan
Choice Kurniawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Love fotografi, travelling, kuliner dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Mengabadikan Letusan Merapi

1 November 2010   11:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_309790" align="aligncenter" width="500" caption="Letusan Merapi Sore Lalu"][/caption]

Bukit Kukusan, Klaten, 31 Oktober 2010

Sore ini saya berada di Bukit Kukusan, Klaten. Sejak letusan merapi hari Jumat lalu saya memang berencana untuk mengabadikan keindahan merapi dari bukit ini. Karena dari analisa saya bahwa guguran awan panas disertai material vulkanik yang terjadi selalu mengarah ke kali gendol, yaitu sebelah selatan merapi. Kemudian dengan pertimbangan arah angin yang selalu mengarah ke barat dan atau barat daya. Saya berpikir tentunya gambar akan lebih jernih dan menarik jika saya mengambilnya dari arah timur sehingga benar2 dapat terlihat jelas proses erupsi dari Gunung Merapi (jika masih akan erupsi). Sebenarnya saya sendiripun tidak berharap terjadi erupsi karena menurut keterangan BMKG sendiri bahwa aktivitas merapi mengalami penurunan.

[caption id="attachment_309780" align="alignright" width="300" caption="Letusan Pertama"][/caption]

Namun apa yang terjadi ketika saya berada di kaki Gunung Merapi, tepatnya pada Bukit Kukusan Kecamatan Kemalang. Tepat Pulul 14.28 terjadi letusan pertama disertai gemuruh dan awan panas. Letusan yang terjadi mengarah ke Desa Balerante dan Bukit Kukusan sehingga hujan abu mengarah ke timur dan tenggara. Dan tentu saja saya kaget karena letusan kali ini mengarah tepat pada posisi saya. Namun dari letusan yang pertama tidak begitu besar, jadi saya hanya terkena hujan abu yang cukup deras. Setelah kondisi sudah reda dan Lereng Gunung Merapi sudah terlihat jelas maka saya memberanikan diri untuk kembali mengamati Gunung Merapi dan beberapa kali mengambil gambar.

[caption id="attachment_309784" align="alignleft" width="300" caption="Letusan Pertama Membesar"][/caption]

Dan berselang kurang lebih 30 menit kemudian tepatnya pukul 15.16 kembali lagi terjadi guguran awan panas pada arah yang sama. Selang beberapa Detik erupsi terjadi berupa eksplosif keatas beberapa ratus meter dan menurut saya sudah terlalu membahayakan keselamatan jiwa jika saya tidak segera meninggalkan lokasi. Akhirnya saya bersama kekasih menyelamatkan diri darierupsi yang terjadi mengingat jarak antara lokasi kami hanya kurang lebih sekitar 3 – 4 km dari puncak Merapi. Namun bukit kukusan yang berada tepat di tenggara kaki merapi menghambat aliran awan panas dan material vulkanik yang meluncur dari puncak.

[caption id="attachment_309796" align="aligncenter" width="300" caption="Letusan Kedua"][/caption]

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan dan menegangkan. Dengan melalui jalur evakuasi kamipun sampai pada lokasi yang cukup aman, sehingga kami bisa mengabadikan peristiwa ini. Kepulan asap hitam berisi material abu dan pasir membumbung hingga beberapa kilometer dan dalam sekejap memenuhi langit tepat diatas kami. Maka kamipun memutuskan untuk mencari tempat perlindungan yang lebih aman.Kepulan yang sangat besar tersebut menyebabkan beberapa kota seperti Solo dan Boyolali terkena dampak dari letusan Merapi yaitu hujan abu… Semoga tetap tak ada korban jiwa. Demikianlah reportase singkat dari Bukit Kukusan Merapi. /CK

freelance at :

sewa mobil jogja

perumahan citragran cibubur

perumahan cibubur

[caption id="attachment_309798" align="aligncenter" width="500" caption="Letusan Kedua Membesar"][/caption] Link Video yang saya abadikan : ">Video amatir yang berhasil saya rekam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun