5. Warna dan kontras
Gunakan warna yang sesuai dengan kemasan produk atau jenis produk. Jika produk tersebut memiliki cita rasa pedas, maka lebih baik menggunakan warna merah agar lebih terkesan pedas. Jika kita mengalami kesulitas dalam mengkombinasikan warna, maka kita dapat melihat contoh-contoh warna melalui web canva yaitu canva colour harmony.
Sesorang memiliki proses dalam menerima infomasi visual. Bondan Satria menyampaikan bahwa terdapat 2 cara seseorang dalam memproses informasi visual. Tips lebih lengkap dapat dilihat di Create a visual hieranchy.Â
1. F Patterns (Pola F)
Dalam membuat desain kita dapat menggunakan pola huruf F. pola ini dimulai dari kiri atas kemudian bergerak horizontal ke ara kanan atas, kemudian melihat sisi kiri untuk mencari judul dan kemudian melihat ke kanan. Maka dari itu, kita perlu meletakkan logo produk kita di sebelah kiri atas, karena yang pertama kali dilihat seseorang adalah bagian kiri atas.
2. Z Patterns (Pola Z)
Biasanya orang melihat informasi visual dari arah kiri atas, kemudian lurus atau bergerak secara horizontal ke arah kanan atas. Setelah itu mereka akan melihat ke arah bawah pada kemiringan diagonal (ke sudut kiri bawah) dan menuju ke arah sudut kanan bawah. Dari kedua pola tersebut, kita dapat menempatkan hal-hal penting penting pada bagian-bagian tersebut.
Setelah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISA dan UMKM mempelajari materi tersebut, setiap kelompok diberikan waktu untuk membuat konten berdasarkan materi yang telah disampaikan. Setelah konten tersebut selesai, masing-masing kelompok akan diberikan masukan dari Bonda Satria.
Pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir mahasiswa sebelum outsite ke UMKM untuk melakukan branding. Pihak Rumah BUMN Yogyakarta berharap, semoga materi yang telah diberikan dapat diaplikasikan dengan baik, sehingga meningkatkan branding dari UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H