BOYOLALI---Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang digunakan untuk berkomunikasi secara global. Tidak hanya digunakan dalam acara-acara formal tetapi juga dalam komunikasi keseharian. Namun, di Indonesia sendiri, bahasa Inggris masih menjadi sesuatu hal yang tabu, terutama bagi masyarakat di pedesaan yang masih menjunjung tinggi bahasa aslinya.
Tetapi, hal tersebut tentu tidak memungkiri untuk tetap memberikan pemahaman yang tepat tentang penggunaan bahasa Inggris. Bahwa penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi sehari-hari tidak berarti menggeser atau menghilangkan eksistensi bahasa asli.
Kembali kepada pemahaman bahasa Inggris, maka melalui penyuluhan yang dilaksanakan oleh mahasiswi KKN Bali Ndeso UNISRI 2020 pada Rabu, 26 Agustus 2020, pemahaman tentang berkomunikasi dengan bahasa Inggris coba untuk dikenalkan.Â
Penyuluhan tentang berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris diberikan kepada perwakilan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Balai Desa Ngablak, Kecamatan Wonosamodro, Boyolali. Penyuluhan dilaksanakan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti mencuci tangan sebelum memasuki ruang penyuluhan, menjaga jarak, dan membatasi jumlah undangan.
Penyuluhan tersebut diberikan dengan maksud untuk memberikan pengenalan kepada masyarakat untuk berani memulai menggunakan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa untuk berkomunikasi. Karena perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, serta persebaran informasi yang menggunakan bahasa Inggris akan semakin luas. Di sinilah keuntungan memahami bahasa Inggris dengan baik.
Dengan banyak berlatih dan mempelajari bahasa Inggris, diharapkan masyarakat Indonesia khususnya di Desa Ngablak akan mampu menghadapi tantangan era globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H