"Siapa yang bersedia jadi pemeran utama?" tanya Malla kepada teman-temannya. Suasana kelas lagi lagi hening seperti hutan tidak berpenghuni. Tanya Malla sekali lagi "siapa yang mau jadi pemeran utama di short film guys?". Akhirnya satu anak mengangkat tangannya yaitu Callista. Callista bersedia untuk menjadi pemeran utama dalam pembuatan film pendek itu.
Leri, yang membuat jalan cerita untuk film pendek sudah memiliki ide. Dia membuat cerita dan menceritakan kembali ke teman-teman kelasnya. Teman-teman setuju dengan ide Leri. Besoknya kegiatan P5 adalah latihan, kesempatan itu juga dipakai syuting untuk film pendek.
Kurang lebih 2 minggu sudah berjalan. Mertha selaku videografi merasa sangat lelah sekali. Dia membutuhkan bantuan dari tim dokumentasi. Retha, orang yang membantu Bertha. Ia membantu Bertha membuat video film pendek itu. Retha membantu pencahayaan, video dan membantu mengatur anak-anak kelas.
Retha dan Bertha sudah lelah dengan projek ini. Mereka berdua saling mengeluh satu sama lain.
"gila capek banget ga sih ngatur mereka" ujar Retha kepada Bertha. "iya apalagi ngulang terus" jawab Bertha.
Sudah berminggu-minggu mereka berdua memikirkan hal yang sama. Sebentar lagi liburan akhir tahun tetapi mereka berdua masih saja memikirkan hal itu. Saat mereka mau membuat video bagian bertengkar, mereka sangat kewalahan mengatur teman-teman kelasnya. Ada saja yang ketawa saat sudah mulai direkam. Setelah beberapa menit kemudian, Retha dan Bertha sudah lelah dan berpikir menyudahi bagian itu dan dipilih yang paling bagus.
Liburan pun tiba. Bertha sibuk dengan video film pendek itu. Dia mengedit video tersebut sampai selesai. Sedangkan Retha sibuk memikirkan kamera yang akan digunakan saat lustrum berlangsung. Dia bingung karena kamera itu dipakai kakaknya.
"Sumpah kamera aku dipakai kakak, gimana ya" ujar Retha dengan lemas ke temannya. Hari demi hari pun berlalu. Retha terus menerus mengeluh ke temannya. Retha tidak mendapatkan solusinya.
Kurang 5 hari lagi acara lustrum tiba. Retha masih dengan kebingungannya. Ia berpikir untuk berbagi tugas dengan teman divisi dokumentasi yang lain. Alvin memegang kamera, Adri menggunakan hp dan Retha menggunakan hp. Gladi kotor dan gladi resik pun sudah dilalui. Esok adalah hari yang ditunggu tunggu.
Malamnya Retha bertanya lagi ke kakaknya apakah kameranya bisa dipinjam untuk hari besok. Ternyata kamera yang kakak mau pakai, bisa digunakan Retha untuk dokumentasi lustrumnya. Retha dengan gembira mengabari temannya dan berubah pikiran semua anak dokumentasi memegang kamera.
Saat lustrum tiba, tak disangka total kamera kelas antareja ada 4. Akhirnya alvin membawa 2 kamera, Retha 2 kamera dan Adri tetap menggunakan hp. Acara lustrum pun berjalan dengan lancar sampai akhir.