Prokrastinasi merupakan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan yang kerap dihadapi banyak orang. Alih-alih menyelesaikan tugas yang perlu dikerjakan, kita malah seringkali tergoda untuk melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan dan tidak terlalu penting sehingga seringkali berakhir dengan menunda pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan. Nyatanya, kebiasaan tersebut bukanlah hal yang baik untuk dibiarkan saja dan dapat berdampak negatif pada produktivitas, kualitas kerja, hingga kesehatan mental kita.
Ghufron dan Risnawita (dalam Wijayanti, 2022) menyatakan, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin. Kata pro memiliki arti mendorong maju dan kata crastinus memiliki arti keputusan hari esok, yang jika kedua kata ini digabungkan berarti memundurkan atau menunda hingga hari setelahnya. Dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi adalah tindakan menunda mengerjakan pekerjaan ketika hendak mengerjakan sesuatu.Â
Prokrastinasi sering kali disebabkan oleh berbagai macam faktor. Menurut Situmorang (2023), salah satu penyebab prokrastinasi adalah menganggap pekerjaan itu gampang dengan sering berasumsi bahwa suatu pekerjaan tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk dikerjakan. Dengan menganggap suatu pekerjaan itu gampang, kita cenderung menundanya dan memilih untuk melakukan hal-hal yang kita anggap lebih menarik untuk dilakukan. Padahal, meremehkan pekerjaan dapat berakibat fatal, seperti terlambat menyelesaikan pekerjaan, kualitas kerja yang menurun, penumpukan pekerjaan, hingga stres yang berkepanjangan. Selain itu, manajemen waktu yang buruk juga dapat menyebabkan prokrastinasi. Jika kita tidak memiliki rencana yang jelas tentang tugas kita yang harus diselesaikan hari ini, kita akan kewalahan dan tak tahu harus mulai mengerjakan pekerjaan dari mana.Â
Mencegah prokrastinasi membutuhkan disiplin dan cara yang tepat. Salah satu cara untuk mencegah prokrastinasi yaitu dengan menjauhi distraksi. Media sosial, televisi, atau bahkan suara bising di sekitar kita dapat mengalihkan perhatian kita dari pekerjaan yang sedang kita kerjakan. Dengan meminimalkan gangguan, kita dapat lebih fokus dalam menyelesaikan tugas kita. Selain itu, kita juga bisa mencegah prokrastinasi dengan membuat rencana kegiatan. Menurut Wijayanti (2022), dengan menyusun rencana kegiatan yang akan kita kerjakan, kita bisa mencegah prokrastinasi. Rencana kegiatan dapat membantu kita dalam memanajemen pekerjaan yang kita miliki. Rencana kegiatan juga dapat membantu kita menentukan skala prioritas pekerjaan. Kita juga bisa mencegah prokrastinasi dengan tidak menyepelekan pekerjaan kita. Dengan tidak menyepelekan pekerjaan kita, kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan tidak terjadi penumpukan pekerjaan.Â
Prokrastinasi telah menjadi tantangan bagi banyak orang, namun bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. Dengan memahami penyebab dan menerapkan cara yang tepat untuk mencegah prokrastinasi, kita dapat mengatasi kebiasaan suka menunda pekerjaan kita. Mulai dari menjauhi distraksi, menyusun rencana kegiatan, hingga tidak menyepelekan pekerjaan kita, kita dapat meningkatkan produktivitas kita. Ingatlah, perubahan tidak terjadi dalam semalam, namun dengan konsistensi dan tekad yang kuat, kita bisa mengatasi musuh terbesar produktivitas kita.Â
Sumber Refrensi.
Situmorang, R. T. (2024) 10 Penyebab Prokrastinasi dan Cara Mengatasinya. Diakses pada 14 Januari 2025, dari link https://swara.tunaiku.com/penyebab-prokrastinasi/Â
Wijayanti, L. K. (2022) Prokrastinasi: Begini Cara Mengatasinya! Diakses pada 14 Januari 2025, dari link https://m.kumparan.com/lingga-kuntari-wijayanti/prokrastinasi-begini-cara-mengatasinya-1zTURPNtxdc/4Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H