Mohon tunggu...
Nindya Chitra
Nindya Chitra Mohon Tunggu... Novelis - Pengarang dan Editor Paruh Waktu

Hubungi saya di Instagram atau Twitter @chitradyaries

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Body Shaming dalam Novel "Business Fat Girl"

17 September 2019   10:36 Diperbarui: 17 September 2019   11:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, saya telah mengulas novel Business Fat Girl karya Belladonnatossici ini di akun Instagram saya. Novel bergenre Young Adult ini suntingan kedua saya di Penerbit Dolce Media.

Sebuah pengalaman mengesankan berhasil menyunting sekaligus menyelami kisah menyenangkan yang mengangkat tema tentang body shaming ini. Ceritanya digulirkan tanpa menggurui, dibumbui humor yang tepat, tetapi juga penuh ironi yang menyadarkan.

Di saat standar kecantikan masa kini didasari oleh para role model dari produk-produk kecantikan, di mana cantik sama dengan kutilang dasi atau kurus tinggi langsing dada berisi---cewek-cewek gemuk jadi dipandang sebelah mata.

Seringnya, mereka yang biasa dipanggil overweight ini jadi minder, bahkan didiskriminasi ketika ingin melangkah maju. Seperti yang terjadi pada tokoh Renata Padma di novel ini.

Renata butuh uang untuk membayar biaya kuliahnya. Dia pun berusaha mencari pekerjaan karena orang tuanya belum juga mengirimkan uang. Namun, tak ada satu pun tempat yang mau menerimanya bekerja.

Alasannya ditolak sebagian besar karena bobot tubuhnya yang dinilai kurang menguntungkan. Sampai kemudian dia bertemu dengan sebuah butik yang baginya diciptakan memang untuknya. 

Besar nan Cantik, butik yang menyediakan kebutuhan fashion khusus untuk wanita overweight. Tak tanggung-tanggung, dia didapuk sebagai manager. Di butik inilah perjuangan Renata Padma dimulai. 

Dia belajar untuk lebih mencintai diri sendiri, dimulai dari lebih memperhatikan penampilan. Dia mulai memakai pakaian-pakaian yang semula dia anggap tak cocok untuk tubuhnya, tapi berkat koleksi-koleksi Besar nan Cantik jadi terkesan cantik dia pakai.

Wanita memang butuh merasa cantik untuk bisa lebih mencintai diri sendiri. Setidaknya ada lima poin penting yang saya petik dar novel ini.

Bukan Ukuran yang Menjadikan Wanita Terlihat Cantik
Semua orang ingin ukuran yang proporsional. Entah itu tinggi badan, berat badan, bentuk mata, hidung, dsb. Sebagian besar ukuran potensial berasal dari iklan atau artis-artis cantik yang dijadikan idola. 

Tapi sejatinya, sumber kecantikan bukan hanya berasal dari tampilan luar saja. Percaya tentang inner beauty? Akan tetapi, kecantikan dari dalam ini tidak akan keluar secara maksimal kalau si pemilik tubuh tidak berusaha tampil nyaman. 

Bukan ukuran yang menjadikan wanita cantik, tapi kenyamanan yang kemudian menjadikannya tampil lebih percaya diri---terlepas tubuhnya sesuai iklan produk kecantikan atau mungkin punya keunikan tersendiri.

Dunia Akan Bekerja Sesuai dengan Tekad Kita
Tak ada yang tak mungkin. Seringnya, kita meragukan kemampuan diri sendiri bahkan sebelum memulai langkah pertama. Kehidupan kadang memang tak sesuai ekspektasi. 

Namun, selalu ada banyak sudut pandang yang memunculkan beragam tindakan, untuk kemudian berbuah hasil. Ini alasan mengapa ada orang sukses dan tidak sukses. 

Mereka yang bermental sukses akan melihat peluang untuk bangkit dan melangkah lebih tegas lagi meskipun telah gagal. Mereka yang belum sukses, mungkin belum berhasil melihat peluang itu.

Renata Padma mengajarkan kita untuk lebih menghargai sebuah proses. Untuk tidak mudah menyerah dan selalu bangkit ketika jatuh.

Terkadang Orang Bersikap Buruk Bukan karena Kita Bersalah, tapi karena Masalah pada Diri Mereka Sendiri
Dalam kisah ini, Renata digambarkan sebagai sosok gadis yang cenderung cengeng, dan karena sering merasa minder dikarenakan bobot tubuhnya, dia jadi terbiasa menyalahkan diri sendiri.

Contohnya ketika dia menawarkan produknya ke salah satu dosennya yang overweight tapi justru mendapat semprotan kata-kata menyakitkan. Namun, untungnya Renata ini ekspresif dan pantang menyerah. Akan sangat menyenangkan mengikuti sepak terjangnya.

Ketika Cinta yang Tepat Datang, Patah Hati dan Kecewa yang Lalu Akan Sembuh dengan Sendirinya
Ada yang bilang, obat patah hati adalah cinta. Saya menambahkannya jadi: cinta yang kuat. Kisah cinta Renata dalam novel ini menggambarkan keadaan itu.

Namun, keadaan ini bukan berarti mencari pelampiasan patah hati dengan mendekati dan berusaha mencintai orang lain. Kita perlu JATUH cinta lagi. Atau, menemukan orang yang benar-benar mencintaimu.

Selera Tiap Orang Berbeda, Jadi Jangan Takut Tidak Laku Hanya karena Punya Tubuh Kurang Proporsional
Apa yang ada dalam diri kita adalah anugerah. Menjaga dan mengembangkannya adalah sebuah kewajiban. Jika kamu menginginkan sesuatu yang ada padamu berkembang jadi lebih baik, upayakan. Tapi jangan jadikan kekuranganmu kerikil yang akan menghambat langkahmu sendiri.

Business Fat Girl karya Belladonnatossici ini menambah warna dalam bacaan saya. Novel lokal yang patut diberi apresiasi lebih. Bravo untuk penulisnya!

Bagaimana pendapatmu tentang body shaming?

Tertarik membacanya juga?

Nindya Chitra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun