Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mata Pisau Media Massa dalam Berpatisipasi Menanggulangi Terorisme

6 Mei 2015   12:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media massa merupakan instrumen yang sangat efektif dalam melakukan kontra-propaganda terorisme, baik itu media cetak maupun elektronik. Namun, media justru mengalami hal dilematis dalam melakukan pemberitaan mengenai terorisme. Di satu sisi, media ingin melakukan pemberitaan realis dan aktual. Akan tetapi di sisi lain, pemberitaan yang realis juga terkadang dapat menimbulkan komplikasi baru.

Sebagai contoh pemberitaan kasus serangan bom di Hotel Taj Mahal di kota Mumbai, India, pada tahun 2008 lalu. Pada kejadian tersebut, ada sejumlah teroris yang tidak sempat melarikan diri dari hotel ketika pihak keamanan mengepung pasca pengeboman terjadi. Hal tersebut kemudian disiarkan secara langsung oleh banyak saluran televisi meskipun pihak berwajib telah melarangnya. Pihak media berdalih bahwa siaran langsung tersebut merupakan hak publik untuk memperoleh informasi. Akibatnya justru fatal, para tersangka teroris memanfaatkan siaran langsung tersebut untuk menyerang balik pasukan keamanan yang mengepungnya. Alhasil, belasan aparat keamanan pun tewas di lokasi pengepungan.

Hal terburuk dari kasus di atas adalah mampu menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang serupa, yakni aksi radikalisme. Dengan kata lain, tayangan televisi dan bahkan bentuk media massa lainnya dapat menajdi propaganda bagi kalangan radikal dan terorisme untuk melancarkan tujuannya.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk melakuykan pemilihan program-program kontra propaganda yang efektif sehingga tidak memicu timbulnya masalah baru yang lebih kompleks. Mungkin program kontra propaganda radikalisme dapat dilakukan melalui program talkshow berisi perdamaian dan toleransi. Atau dapat pula disiarkan melalui iklan-iklan pendek di televisi, radio, dan jenis media massa lainnya.

Lebih jauh, mengingat kian majunya perkembangan teknologi informasi dewasa ini, maka diperlukan kontra propaganda yang aktif pula di sana. Internet sebagai salah satu instrumen infomrasi saat ini, menjadi alat yang potensial untuk dimanfaatkan oleh terorisme dalam melancarkan propaganda jahatnya. Adalah tugas pemerintah untuk mendorong masyarakat bersikap moderat dengan aktif mengkampanyekan anti terorisme. Khsusunya mengenai aksi radikalisme yang mengatas namakan agama, diperlukan juga bantuan peran tokoh agama untuk memberikan materi-materi yang bersifat moderat dan toleran di dunia maya sehingga jangkauannya dapat mencapai banyak orang di seluruh Indonesia, dan bahkan dunia.

Selain itu, diperlukan pula peran pemerintah dalam memberikan sosialisasi secara kontinyu mengenai bahaya terorisme kepada masyarakat. Secara bersamaan, pemerintah pun diharapkan terus menyebarkan sosialisasi hidup damai dan saling bertoleransi yang disampaikan kepada seluruh lini masyarakat. Adapun dari masyarakatnya sendiri, yakni kita, diharapkan dapat terus memupuk semangat persataun dan kesatuan bangsa sehingga diri terhindarkan dari ancaman propaganda terorisme yang jahat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun