Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspadai Provokasi Dicovidkan

29 Juli 2021   14:07 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana rumahsakit-katadata.id

Pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret tahun 2020, hal yang paling menonjol adalah penolakan sebagian warga Indonesia soal virus itu. Salah satu penolakan (pada kenyataan ) soal virus itu adalah narasi bahwa virus itu sengaja dibesar-besarkan oleh pemerintah Indonesia. Juga keterkaitannya dengan asal virus yaitu China disebutkan bahwa virus tersebut adalah konspirasi dari pemerintah Indonesia dengan pemerintah China, karena mereka menerangai bahwa pemerintah kita dengan China sangatlah erat.

Tudingan bahwa Covid-19 adalah konspirasi adalah sesuatu yang sangat tidak bisa diterima oleh akal. Namun karena sebagian besar masyarakat dan aparat sudah sangat sibut menangani penyakit ini dengan berbagai cara, narasi bahwa konspirasi itu ternyata sudah merembet ke media sosial, ke berbagai rumah ibadah dan diterima tidak saja oleh orang dewasa namun juga anak-anak.

Narasi yang terkadang menjurus ke provokasi itu kadang terdengar melalui pengeras suara di rumah-rumah ibadah. Di media-media sosial bahkan menyebar provokasi bahwa ada indikasi rumah sakit rumah sakit di indonesia mengcovidkan orang yang mengakibatkan sebagian orang yang masuk rumah sakit dengan gejala sakit ringan, selang beberapa hari ternyata meninggal dunia.

Saat itu banyak orang tidak terlalu paham bahwa sebagian virus di dunia itu sudah mengalami mutasi menjadi beberapa varian yang lebih cepat menyebar. Penyebarannya bisa dilukiskan sebagai berikut : jika virus covid awal (mula-mula yang ditemukan di Wuhan) menyebar satu orang ke dua orang, maka virus covid varian delta yang kini mendominasi sebagian besar penyakit di hampir 200 negara itu, bisa menyebar ke tujuh orang dengan sangat singkat dan lebih ganas. Sehingga isu pengcovidtan oleh rumah sakit memang sangat tidak masuk akal.

Ketidak masuk akalnya bahwa Covid adalah konspirasi adalah kenyataan bahwa penyakit itu menyebar ke 200 negara di dunia dengan sangat singkat. Penyakit itu tidak mengenal apakah itu negara kaya atau miskin, negara dengan warga berkulit putih atau hitam, atau negara non muslim atau muslim. Covid-19 menghajar siapa saja yang abai pada protokol kesehatan dan sedang menurun imun tubuhnya.

Sayangnya banyak orang yang percaya pada narasi-narasi itu. Bahkan dalam WA grup dengan nyata banyak orang yang tidak percaya pada penyakit itu dan menolak ditangani oleh medis dengan lebih cepat. Akibatnya bisa ditebak bahwa banyak orang yang menederita penyakit itu dan kemujdian meninggal.

Karena itu kita harus peka dan belajar dari sekeliling. Waspadai provokasi yang sengaja mengajak menolak medis soal Covid-19. Kita berdoa bersama agar pandemi ini berlalu tidak saja dari Indonesia, namun juga dari semua negara di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun