Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Saling Berbagi Saat Pandemi

11 April 2020   04:22 Diperbarui: 11 April 2020   04:30 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mudah mengatasi masa sulit saat pandemic covid-19 seperti sekarang ini. Nyaris semua lini berubah atau paling tidak menyesuaikan dan banyak usaha masyarakat yang tidak berjalan lancar. Bahkan banyak usaha dari masyarakat yang tumbang.

Tapi memang tidak semua masyarkat yang bisa bekerja dari rumah karena mereka harus bekerja di jalan atau di luar rumah. Media massa  memberitakan bahwa sekitar 162 ribu orang di Jakarta yang bekerja informal sudah kehilangan pekerjaannya. Entah itu pedagang bakso, warung nasi, kafe, pekerja salon, dll. Mereka tidak bisa bekerja lagi lantaran omset menurun karena banyak dari masyarakat yang harus bekerja dari rumah, sesuai ketentuan pemerintah. 

Sebagian masyarakat yang kehilangan pekerjaan pulang ke kampung halaman masing-masing karena mereka merasa tidak punya pilihan. Mereka merasa bahwa di kampung, mereka lebih aman karena ada sanak saudara di tempat kelahirannya itu. Padahal dengan pulangnya mereka ke kampung halaman, sama saja membawa masyarakat desa ke dalam situasi resiko. Para pemudik itu bisa saja membawa virus tanpa gejala dan menularkan kepada yang lain.

Contoh kasus ini adalah pemudik di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan yang datang dari Jakarta dan kemudian membawa penyakit ini ke kampung halaman mereka. Sehingga di tempat baru itu, mereka menularkan virus kepada  banyak orang yang kebetulan sedang rendah daya tahannya terhadap penyekit.

Virus Covid-19 yang merupakan turunan dari SARS ini memang sangat menular dan merepotkan banyak negara di dunia. Bahkan negara seperti  Amerika Serikat dan Inggris, kelabakan dengan penyakit ini terutama karena  menjangkiti banyak orang dalam waktu singat. Covid 19 merupakan pandemi dunia dan mungkin lebih hebat dari flu Spanyol yang pernah terjadi pada tahun 1920-an.  

Yang layak diapresiasi adalah respon masyarakat dalam memahmi nasib orang-orang yang kurang beruntung di atas. Mereka bantu membantu menolong. Entah pedagang lontong sayur yang membagikan dagangannya untuk ojek online, sampai banyaknya masyakat memberi bantuan natura kepada para terdampak PHK karena Covid-19 ini.

Mereka berbagi secara spontan tanpa menghitung untung rugi dari tindakan mereka itu. Mereka focus pada bagaimana menolong orang --orang yang kurang beruntung. Di sinilah letak kemanusiaan itu sesungguhnya; berbagi pada masa pandemic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun