Dewasa ini tayangan televisi yang kita lihat sehari-hari di dominasi oleh iklan. Iklan yang berisi berupa iklan promosi produk ataupun pelayanan masyarakat. Iklan sebagai media komunikasi memiliki fungsi persuasif. Iklan dapat memberikan pengaruh pada siapapun yang menonton terutama bagi anak-anak. Pengaruh yang diberikan oleh iklan dapat berupa positif maupun negatif.
Tapi faktanya pada saat ini iklan banyak berisi informasi yang berlebihan, tidak jujur, pemberian contoh yang tidak baik. Iklan lebih mementingkan keuntungan materil daripada melihat efek jangka panjang dari iklan tersebut. Misalnya saja iklan operator selular yang sempat tenar yaitu Ax**, yang dimana di iklan tersebutmenceritakan seorang laki laki sedang makan bersama dengan orang lain (terlihat laki-laki itu bukan temannya), dengan seenaknya orang tersebut mengambil makanan dan minuman milik orang lain. Lalu dengan santainya lelaki itu bilang “Sedang hemat!” . tentu hal ini dapat memberikan contoh buruk bagi pembentukan karakter. Dan contoh lain berupa penayangan iklan yang belum lama ditayangkan yaitu suatu tabungan BNI Tap***, di iklan tersebut terlihat seorang perempuan (berperan sebagai kakak) menghabiskan waktunya di kamar hanya untuk belanja online, hal ini memberikan contoh buruk perilaku konsumtif kepada masayarakat terutama anak-anak.
Sungguh sangat disayangkan, iklan yang seharusnya menjadi alat untuk promosi yang berisi pemaparan secara faktual, logis dan realistis tapi banyak disalahgunakan. Selain itu pengaruh buruk dari iklan terutama bagi anak-anak menjadikan mereka tidak peduli, kurang peka terhadap sosial, bersikap anarkis, dan bersifat Instan. Dalam arti, apapun yang diinginkan oleh anak dapat dengan mudah mereka miliki, tanpa memikirkan bagaimana usaha untuk mendapatkannya.
Namun tidak hanya pengaruh buruk, iklan pun dapat memberikan pengaruh yang baik contoh iklan pasta gigi “menyikat gigi sebelum tidur” dimana prilaku ini dapat di contoh bagi anak-anak untuk membentuk prilaku mereka. Sebenarnya, sudah banyak di negara-negara lain yang menggunakan media iklan sebagai pembentuk karakter bagi masyarakat, karena hampir seluruh masyarakat di dunia menyempatkan diri untuk menonton televisi. Ini merupakan hal efektif untuk membantu membentuk karakter masyarakat.
Di negeri gajah putih, Thailand sudah menggunakan media iklan sebagai upaya pembentuk karakter bangsa.Misalnya saja iklan yang berjudul “unsung hero” , di iklan yang berdurasi 3 menit ini menceritakan seorang laki-laki yang peka terhadap lingkungannya dan dengan ikhlas membantu orang lain, mungkin dia tidak menjadi kaya atau tenar dengan membantu mereka, tetapi yang lelaki itu dapat adalah rasa cinta dari lingkungannya dan juga dapat membuat dunia menjadi lebih indah.
Dengan melihat fakta seperti ini, seharusnya negerikita ini dapat membuat iklan yang lebih memiliki moral daripada iklan yang isinya tidak berbobot, menyesatkan, dan pembohongan publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H