Mohon tunggu...
Chistofel Sanu
Chistofel Sanu Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Cogito Ergo Sum II Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin II https://www.kompasiana.com/chistofelssanu5218

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Alasan Mengapa NATO Tidak Boleh Terlibat Langsung dalam Perang Rusia Ukraina

30 Maret 2022   22:14 Diperbarui: 30 Maret 2022   22:24 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NATO harus terus mensuplay Ukraina dengan peralatan militer defensif aktif, tetapi tidak secara langsung bergabung dengan perang.

Banya suara yang berkembang di kalangan pengamat,akademisi, militer, dan mantan pejabat Amerika dan Uni Eropa saat ini yang meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengindahkan seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. 

Di luar zona larangan terbang, mereka mengajukan pertanyaan yang wajar: Apakah AS dan sekutunya memiliki batas sejauh mana dan berapa lama Presiden Rusia Vladimir Putin boleh tanpa pandang bulu membombardir kota-kota Ukraina , membunuh ribuan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah. , sebelum NATO turun tangan untuk mengakhiri pembantaian?

Memang, setiap orang dengan hati nurani merasakan kengerian perang yang tidak beralasan dan sama sekali tidak dapat dibenarkan ini. Namun, jika kita ingin mencegah perang habis-habisan di Eropa, kita harus sangat berhati-hati dan tidak membiarkan kemarahan kita tentang perang yang harus mengalah pada belas kasihan dan kewajiban moral kita untuk melakukan hal yang benar.

Ada banyak alasan mengapa tidak harus menghadapi Rusia secara langsung, terutama sekarang karena kita mengambil banyak tindakan non-militer, termasuk sanksi yang melumpuhkan, sambil tetap bersatu dan untuk memutuskan secara tidak langsung menimbulkan kerugian militer yang besar dipihak Rusia dan menjadikannya negara paria. 

Selain itu, begitu mereka menyadari kengerian yang tak terungkapkan yang dilakukan Putin pada orang-orang dan kota-kota tetangga yang damai, orang-orang Rusia akan bangkit melawan pemimpin mereka yang korup dan brutal yang menyesatkan mereka dan menjadikan mereka tidak lebih dari rasa sakit dan kesengsaraan.

NATO seharusnya tidak terlibat langsung dalam perang yang mengerikan ini karena beberapa alasan dan harus mengambil tindakan untuk tidak langsung menimbulkan korban terberat pada tentara Rusia, sambil mengekspos Putin sebagai penjahat perang.

Pertama, memperkenalkan zona larangan terbang akan menjadikan NATO secara langsung melawan Rusia, karena akan membutuhkan kampanye ekstensif melawan pesawat jet tempur Rusia, serta menghancurkan sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 Rusia, yang pasti akan digunakan Rusia untuk menyerang. mencegat rudal NATO menegakkan zona larangan terbang. Langkah ini akan meningkat dan menarik NATO ke dalam perang yang lebih luas.

Kedua, pada saat ini orang-orang Rusia berdemonstrasi menentang perang dalam jumlah yang terus meningkat, seiring dengan informasi yang didapatkan masyarakat, bahwa hampir 5.000 orang ditangkap dalam aksi protes. 

Namun, jika NATO mengintervensi dan memperluas di luar perbatasan Ukraina, dan Ketika NATO mulai menyerang banyak target di Rusia, itu pasti akan mengarahkan Rusia untuk melawan kekuatan Barat, padahal sebenarnya NATO berharap Rusia menyerang aliansi NATO, dan bukan Ukraina.

Ketiga, beberapa negara Eropa yang bukan anggota NATO, terutama Swedia dan Finlandia, tidak ingin NATO berperang dengan Rusia, karena khawatir mereka pada akhirnya akan terseret ke dalamnya tanpa perlindungan NATO, seperti halnya dengan Ukraina. Mereka lebih suka melihat Putin menderita akibat dari kemalangannya yang bernasib buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun