Mohon tunggu...
Chistofel Sanu
Chistofel Sanu Mohon Tunggu... Konsultan - Indonesia Legal and Regulation Consultant On Oil and Gas Industry

Cogito Ergo Sum II Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin II https://www.kompasiana.com/chistofelssanu5218

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Invasi Rusia ke Ukraina, Skenario Apa Selanjutnya?

21 Maret 2022   15:19 Diperbarui: 22 Maret 2022   20:00 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil melewati tank Rusia yang hancur saat konvoi kendaraan yang mengevakuasi warga sipil meninggalkan Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022. (AP PHOTO/VADIM GHIRDA via kompas.com)

Ketika Inisiatif Rusia yang agresif dalam konflik Ukraina terus meningkat, ha ini dapat mengarah pada "Kemenangan Barat" dan tatanan demokrasi liberal Barat akan kembali ke pusat panggung dunia yang dipimpin AS.

Namun,ada juga kemungkinan mengarah pada skenario "Perang Dingin tahap Kedua" yang akan ditandai dengan meningkatnya persaingan antara pendukung dan penentang perubahan tatanan dunia, hal ini dapat memicu perlombaan senjata bahkan dapat meningkat menjadi lebih luas meluas di Eropa pada beberapa tahun kedepan.

Skenario lain yang kurang masuk akal adalah "Revolusi 2022" di mana penduduk Rusia akan turun ke jalan bersekutu dengan oligarki dan pejabat senior militr serta lembaga pertahanan Rusia, untuk bersatu melawan dan menggulingkan Vladimir Putin (skenario kudeta).

ilustrasi aja/Ukraina dan Hegemoni Putinesque: @Christofel.s
ilustrasi aja/Ukraina dan Hegemoni Putinesque: @Christofel.s

Arah skenario kudeta ini akan diputuskan oleh siapa yang mengambil kursi kepresidenan, namun kemungkinan besar akan mengarah pada berakhirnya perang, penarikan pasukan Rusia dari Ukraina dan pencabutan sanksi ekonomi.

Pada kasus terburuk tentu saja akan terjadi "Perang Dunia Ketiga". Namun karena tidak ada pihak yang tertarik untuk memulai konflik seperti itu, sehingga kemungkinannya sangat kecil untuk terjadinya konfrontasi nuklir.

Sebagaimana ancaman nuklir Putin yang menurut beberapa pakar bukan hal yang sangat mengejutkan, sebab menurut pemikiran strategis Rusia, pencegahan nuklir dikombinasikan dengan upaya dan persepsi militer. 

Namun, opsi nuklir dapat disiapkan untuk kasus yang sangat parah,dan saat ini tampaknya sangat sulit untuk dipercaya.

Ke depannya pada perundingan kesepakatan dan diskusi kreatif tentang hasil akhir konflik perlu untuk mempertimbangkan pentingnya tatanan dunia dimana indikatornya para pemain yang terkuat adalah yang paling maju secara teknologi.

Skenario seperti ini tentunya dapat tercapai sejauh para negosiator sebagai orang-orang yang membantu memikirkan dan membicarakan skenario yang dapat mengakhiri perang serta mencegah terjadinya "Perang Dunia Ketiga".

Ini, sekaligus mengalahkan semua negara adidaya yang kini terlibat aktif dalam konflik Rusia-Ukraina menuju tatanan dunia baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun