Mohon tunggu...
Chio yufada
Chio yufada Mohon Tunggu... Novelis - mahasiswi

hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Mental Health "Anak Broken Home" pada Keluarga yang Kurang Care

4 Juli 2024   19:16 Diperbarui: 4 Juli 2024   19:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak pertengkaran pada Anak Gambar 1.1 https://images.app.goo.gl/S7TdWbR9aWFtttpB6

Broken home adalah sebuah istilah yang digunakan pada keluarga yang sudah berpisah dan sudah tidak memiliki hubungan keluarga yang harmonis,hal ini menyebabkan anak menjadi korban dari keegoisan orang tua yang memilih untuk bercerai.

Sebab terjadinya perceraian yang di timbulkan akibat banyak faktor dari pasangan berbeda-beda,banyak dari mereka karena faktor ekonomi, permasalahan dalam rumah tangga, perbedaan pendapat,dan faktor lainya.

Akibat dari perceraian yang menyebabkan dampak psikologis pada anak juga beragam seperti:
1.Sulit untuk berkomunikasi
Karena pada keluarga anak tersebut ia lebih sering untuk menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa mendiskusikan permasalahan yang ia hadapi menjadikan anak tersebut lebih tertutup pada siapapun.
2.Kurang mendapatkan kasih sayang
Kebanyakan dari anak broken home mencari kasih sayang dari sebuah pertemanan sebagai teman untuk bicara.
3.Kurang percaya diri
Banyak dari dampak psikologis dari akibat broken home karena ia merasakan kegagalan dalam keluarganya.
4.Menutup diri dari pergaulan
Anak broken home lebih sulit untuk berkomunikasi dengan temannya karena ia menganggap bahwa dunianya hanya ia sendiri.

Solusi yang dapat dilakukan untuk Anak broken home sebagai Semangat untuk terus berkembang dalam kehidupan sehari-hari seperti:
1.Menjadikan Motivasi sukses untuk terus mengejar cita-cita.
Sebagai pembuktian/mematahkan aspirasi kepada masyarakat bahwa tidak semua Anak yang terlahir sebagai broken home yang beranggapan pasti tidak memiliki masa depan cerah.
2.Berhenti memikirkan kehancuran keluarga yang dapat merusak mental.
Karena pada dasarnya kita tidak bisa memilih terlahir dikeluarga yang seperti apa,namun kita bisa menjadikan pembelajaran dikehidupan selanjutnya.
3.Terus melakukan hal hal positif dalam keluarga.
Meskipun keluarga kita tidak sepenuhnya utuh,namun semua orang tua pasti sudah melakukan yang terbaik untuk anaknya,kita juga harus bisa menjadi anak yang mengerti semua keadaan dalam keluarga.

Semua anak broken home terlahir pada latar belakang yang berbeda,Anak-anak yang terlahir kuat dan masih harus mengerti pada semua masalah yang ada.
Sudah kewajiban semua orang tua untuk terus menyayangi dan bertanggung jawab pada anak yang hanya menjadi korban dari "Broken home".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun