Bukan rahasia lagi apabila kanak kanak yang tinggal di wilayah pedalaman sangat susah memperoleh kehidupan yang layak semacam kanak kanak pada biasanya.Mereka kesusahan menemukan air bersih,mengeyam pembelajaran cocok batasan selayaknya pembelajaran indonesia,serta susah menjajaki pertumbuhan era.Tidak cuma itu saja,mereka tidak memahami perlengkapan semacam telepon genggam.
Perihal pokok yang jadi sorotan utama ialah betapa sulitnya mereka menemukan pembelajaran yang layak serta mengeyam pembelajaran 12 tahun.Pada kenyataanya tidak seluruh salah mereka,kesusahan mereka menjangkau posisi sekolah jadi permasalahan sebab mereka wajib mengarungi sungai.Mereka pula wajib berjalan kaki sampai berpuluh puluh kilo meter,apabila terdekat pula yang tidak mengenakan alas kaki.
Minimnya tenaga pengajar di pedalaman sebab sulitnya mencari pengajar yang ingin mengajar di wilayah tersebut pula sangat di sayangkan.Sementara itu,mutu seorang diukur lewat seberapa jauh pembelajaran yang dicapai sebab mutu seseorang lulusan SD berbeda dengan mutu seorang sarjana,sehingga bisa disimpulkan kalau pembelajaran sangat mempengaruhi mutu seseorang anak pedalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H