Mohon tunggu...
Chintya Melkianus
Chintya Melkianus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya hobby membaca buku, suka menyayi dan juga dance. Saya senang mengikuti kegiatan di kampus dan dimluar kampus seperti kegiatan di gereja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kesehatan Mental di Balik Jeruji, Program Pengembangan Keterampilan Regulasi Emosi untuk Menunjang Kesejahteraan Psikologis Tahanan

1 Juli 2024   16:45 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
27 Mei 2024 - pukul 09.00 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Chintya Melkiansu) situasi setelah ibu kasih BNNP Bali menerima Poster.

DRAFT BERITA 

"KESEHATAN MENTAL DI BALIK JERUJI: PROGRAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN REGULASI EMOSI UNTUK MENUNJANG KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS TAHANAN"

28 Mei 2024 - pukul 09.00 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Chintya Melkiansu) situasi setelah pemasangan Poster di Rumah Tahanan BNNP Bali. 
28 Mei 2024 - pukul 09.00 WIB (foto ini diambil secara pribadi oleh Chintya Melkiansu) situasi setelah pemasangan Poster di Rumah Tahanan BNNP Bali. 

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, termasuk bagi mereka yang sedang menjalani masa tahanan di BNNP Bali. Kondisi psikologis tahanan yang terkadang terganggu, baik akibat dari situasi penjara itu sendiri maupun permasalahan yang sudah ada sebelumnya, dapat mempengaruhi kesejahteraan dan proses rehabilitasi mereka. Untuk itu, diperlukan program yang dapat membantu tahanan dalam mengembangkan keterampilan regulasi emosi guna menunjang kesejahteraan psikologis mereka.

Isu kesehatan mental di kalangan tahanan telah lama menjadi perhatian khusus, tak terkecuali di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali. Kondisi psikologis yang tidak stabil akibat tekanan dan trauma selama menjalani masa tahanan dapat memperburuk situasi dan menghambat proses rehabilitasi. Untuk itu, saya dan BNN Provinsi Bali telah menerapkan program pengembangan keterampilan regulasi emosi untuk menunjang kesejahteraan psikologis para tahanan.

Dalam kegiatan ini dilakukan di BNN Provinsi Bali pada Hari/Tanggal, Senin, 27 Mei 2024, pada Pukul 09.00 WIB. Program ini bertujuan untuk membantu tahanan dalam mengelola emosi mereka secara lebih efektif, sehingga dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi yang sering dialami. Melalui sesi pelatihan dan konseling, para tahanan diajarkan teknik-teknik praktis untuk mengidentifikasi, memahami, dan merespons emosi dengan cara yang konstruktif.

Program ini dirancang untuk membantu tahanan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara sehat. Melalui serangkaian sesi pelatihan dan konseling, para tahanan akan belajar teknik-teknik seperti. Identifikasi dan pemahaman emosi, tahanan dilatih untuk dapat mengenali dan memahami emosi-emosi yang mereka alami, baik emosi positif maupun negatif. Regulasi emosi, tahanan diajarkan strategi-strategi untuk mengatur dan mengendalikan emosi, seperti relaksasi, koping adaptif, dan pengembangan perspektif positif. Ekspresi emosi yang sehat, tahanan belajar cara mengomunikasikan emosi dengan tepat, tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Manajemen stres, tahanan dibekali dengan kemampuan untuk mengelola stres dan mengatasi tantangan hidup di dalam penjara.

Melalui program ini, diharapkan tahanan dapat memperoleh manfaat. Peningkatan kesejahteraan psikologis, dengan kemampuan regulasi emosi yang baik, tahanan dapat mengalami penurunan gejala-gejala gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres. Peningkatan kualitas hidup, tahanan dapat menemukan cara-cara yang lebih sehat dalam menghadapi tantangan hidup di penjara dan menjalin hubungan yang lebih positif dengan sesama. Peningkatan peluang rehabilitasi dan reintegrasi, keterampilan regulasi emosi yang diperoleh dapat membantu tahanan dalam proses rehabilitasi dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.

Hasil evaluasi menunjukkan program ini berdampak positif pada kesejahteraan psikologis para tahanan di BNN Provinsi Bali. Mereka menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengelola emosi, penurunan gejala kesehatan mental yang negatif, serta peningkatan motivasi dan kepercayaan diri dalam menjalani proses rehabilitasi.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, Bapak Rudy Ahmad Sudrajat, S.I.K.,M.H. mengungkapkan, "Program ini merupakan salah satu upaya kami untuk memastikan para tahanan tidak hanya direhabilitasi secara fisik, tetapi juga memperoleh dukungan mental dan emosional yang memadai. Kami berharap hal ini dapat membantu mereka dalam pemulihan dan reintegrasi ke masyarakat."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun