Akankah Asian Games 2018 di Palembang akan berjalan sesuai rencana? Apa saja infrastruktur yang menjadi pendukung kesuksesan ajang olahraga besar se-Asia nanti?
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepalaku saat mengetahui kabar bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Kabar yang membanggakan itu membuat aku sebagai pemuda juga ingin ikut mensukseskan ajang bergengsi tersebut.Â
Pasalnya, Asian Games kali ini bukan hanya diadakan di ibu kota Indonesia saja, melainkan juga diadakan di kota kelahiranku sekaligus kota tempat aku dibesarkan, yaitu kota Palembang atau aku sering menyebutnya dengan kota Pempek.
Berbagai sarana dan prasarana utama dibangun untuk kenyamanan para atlet lokal maupun atlet dari negara lain. Jakabaring Sport City menjadi jantung pelaksanaan ajang olahraga tersebut di Palembang. Fasilitas-fasilitas disana sudah diperbaiki semenjak kabar baik ini dikabarkan. Komplek Stadion Gelora Sriwijaya kini menjadi indah, asri dan menyenangkan untuk dikunjungi.
Bukan hanya sarana dan prasarana utama saja yang dibangun dan diperbaiki. Namun, banyak tempat-tempat lain yang diperbaiki dan diperindah juga. Selain itu, kota Palembang juga menyiapkan transportasi umum berupa Light Rail Transit atau lebih dikenal dengan LRT sebagai transportasi utama bagi para atlet nanti. Pasalnya, LRT ini menghubungkan langsung Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Jakabaring Sport City.
Tiga tahun sekolah di tengah kota dan ditempuh melalui jalanan yang menjadi rute LRT membuat aku harus bangun pagi agar tidak terlambat datang ke sekolah. Terkadang, lampu jalanan belum padam, aku sudah semangat menunggu transportasi umum menuju sekolah bersama teman-teman. Dulu, kegiatan bangun pagi dan terjebak macet berjam-jam itu membuat aku kesal. Tetapi, seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa dengan suasana macet, jalanan yang tidak mulus, dan bunyi bising dari alat-alat berat pembangunan LRT di kotaku.
Kini, LRT Palembang sudah bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Serangkaian uji coba dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juli kemarin. Uji coba terbatas dengan penumpang pun diadakan pada tanggal 23-31 Juli. Aku tidak mau ketinggalan kesempatan uji coba ini. Mungkin suara bising, jalanan macet, dan tidak mulus beberapa tahun lalu karena pembangunan LRT kemarin bisa dibalas dengan mencoba menaiki kereta listrik cepat tersebut.
Waktu itu, aku dan ibu sengaja pergi ke Bandar Udara SMB II hanya ingin menaiki LRT. Aku membeli tiket di lokasi pembelian tiket. Beruntung saat itu harga tiket masih gratis karena masa uji coba. Aku dan ibu dapat tiket pukul 13.03 WIB. Kami menunggu dengan senang hati di stasiun Bandara SMB II. Pemandangan yang disuguhkan dari atas stasiun membuat kami betah menunggu. Suasana sibuk di Bandar Udara SMB II dan pesawat yang lepas landas maupun mendarat menjadi tontonan kami saat menunggu LRT.
Sejuknya AC dari kereta pun tidak mampu mengalahkan sesaknya. Walaupun begitu, suasana indah kota Palembang dari atas membuat penumpang --termasuk aku--- sibuk memerhatikan dan mengagumi keelokan kota ini, sehingga lupa akan sesaknya keadaan di dalam LRT tersebut. Menurutku, LRT ini sangat cocok menjadi transportasi umum bagi para atlet saat Asian Games 2018 nanti.