Setelah dilaksanakannya sosialisasi dan pelatihan penggunaan mesin pembuat briket, cocopeat, dan cocofiber, tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM menggelar sosialisasi dan pelatihan pengemasan produk BRICOFI. Sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memahami kemasan yang sesuai untuk produk BRICOFI, serta melakukan pendampingan pengemasan produk BRICOFI.
Program BRICOFI bertujuan untuk mengubah limbah tempurung kelapa menjadi briket yang ramah lingkungan, serta memanfaatkan serabut kelapa untuk menghasilkan cocopeat dan cocofiber. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi limbah dan meningkatkan pendapatan mereka melalui produk yang dapat dipasarkan.
Acara sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan di rumah produksi BRICOFI dan dihadiri oleh anggota Gapoktan, anggota KWT Nira Lestari, Ketua KWT Nira Lestari, Kepala Dusun, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang. Dalam pelatihan ini, PIC briket, cocopeat, dan cocofiber menjelaskan pentingnya pengemasan yang baik untuk menarik minat konsumen dan menjaga kualitas produk.
"Pengemasan yang baik tidak hanya melindungi produk, tetapi juga meningkatkan daya tarik di pasar," ujar Natasya, salah satu PIC briket yang terlibat dalam program ini. "Kami ingin masyarakat memahami bahwa pengemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual produk mereka," tambah Natasya pada Sabtu (31/8) di rumah produksi BRICOFI.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan berbagai teknik pengemasan yang efektif. PIC briket, cocopeat, dan cocofiber memberikan penjelasan tentang jenis-jenis bahan kemasan yang tepat untuk produk briket, cocopeat, dan cocofiber. "Kami berharap dengan pelatihan ini, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam memasarkan produk mereka," tambah Nanda, selaku PIC cocopeat dan cocofiber Sabtu (31/8).
Dengan sosialisasi dan pelatihan pengemasan produk BRICOFI, Desa Trenten kini memiliki peluang baru untuk mengolah limbah kelapa menjadi produk yang bermanfaat. Program ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Melalui kolaborasi antara tim PPK Ormawa BEM KM FMIPA UGM dan masyarakat Desa Trenten, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 8, khususnya dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H